Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tak mempersoalkan kegiatan safari politik calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo di sejumlah kota di Jawa Timur, sepanjang tidak ada ajakan memilih dan bentuk pelanggaran lainnya.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya selama ini memang tak pernah mempermasalahkan kegiatan safari politik capres, termasuk safari politik capres Anies Baswedan.
Baca Juga: Megawati Kecam Ulah Polisi Arogan: Gile Polisi Sekarang Kok Arogan Banget Ya
Bawaslu baru menganggap safari politik capres menjadi sebuah masalah ketika dilakukan di rumah ibadah, ada ajakan memilih, atau menggunakan fasilitas negara.
"Ada unsur mengajak nggak? Mengajak pilih Ganjar nggak sebagai presiden? Kalau ada itu (baru masuk kategori) pelanggaran," kata Bagja ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (7/5/2023).
Menurut Bagja, sebenarnya secara garis besar sudah terlihat bahwa safari politik Ganjar tidak mengandung unsur pelanggaran. Sebab, kegiatan itu dilakukan pada hari libur kerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah. Dia juga tidak menggunakan pakaian dinas. Tidak pula digelar di tempat ibadah.
Baca Juga: PKS Minta Jokowi Tetap Adil dan Netral dalam Pilpres 2024
Kendati begitu, lanjut Bagja, jajaran Bawaslu daerah tetap mengawasi kegiatan safari politik Ganjar di Jawa Timur itu. Petugas akan mengecek apakah ada atau tidak ajakan memilih, penggunaan tempat ibadah, dan penggunaan fasilitas negara.
Bagja mengatakan, hingga saat ini Bawaslu RI masih menunggu laporan hasil pengawasan dari Bawaslu daerah. Karena itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran atau tidak. "Laporannya belum sampai ke kami," ujarnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO