Menu


PKS Minta Jokowi Tetap Adil dan Netral dalam Pilpres 2024

PKS Minta Jokowi Tetap Adil dan Netral dalam Pilpres 2024

Kredit Foto: Twitter/Jokowi

Konten Jatim, Depok -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Mohamad Sohibul Iman selaku Wakil Ketua Majelis Syura PKS memberi pesan kepada sejumlah pihak menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mengutip Republika pada Minggu (7/5/2023), dirinya berpesan kepada penyelenggara Pemilu 2024 agar menjalankan tahapan kontestasi dengan jujur dan adil. Termasuk kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar netral dalam Pilpres 2024.

"Tentu kita juga berharap Pak Jokowi dengan kenegarawanannya beliau bisa bersikap netral. Sehingga anak anak bangsa terbaik ini bisa berkompetisi dengan situasi yang sangat kondusif," ujar Sohibul Iman di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: Surya Paloh Bertemu Luhut, PKS: Itu Bukan Upaya Pengkhianatan

Netralitas tersebut diharapkannya hadir demi menghasilkan pemimpin lewat kontestasi yang sportif. Di mana tujuan utamanya adalah kepentingan masyarakat dan masa depan Indonesia.

"Saya kira itu menjadi bahasan kami dan mudah-mudahann harapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bisa menjadi sesuatu yang disambut baik semua elemen politik dan bangsa yang lain," ujar Sohibul Iman.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan juga disebutnya memantau dinamika politik yang terjadi saat ini. Mulai dari dideklarasikannya Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) hingga wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Juga: PKS Minta Jokowi Netral Dalam Urusan Pencapresan

Ia tak mengomentari lebih panjang terkait Ganjar Pranowo dan wacana koalisi besar. Namun diyakininya, dari dinamika tersebut akan menghasilkan lebih dari 2 pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

"Ini merupakan sesuatu yang sejak awal diinginkan dan kita upayakan supaya paslon ini lebih dari dua. Kenapa? karena kita ingin keterbelahan itu tidak terbangun dikarenakan dua paslon dan itu berkepanjangan," ujar Sohibul Iman.

Di lokasi yang sama, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan menegaskan prinsip bahwa pemilik kekuasaan suatu negara adalah rakyat. Karenanya, ia tak setuju dengan pernyataan hilang atau berpindahnya kekuasaan.

Kekuasaan disebutnya tak akan pernah hilang, karena hal tersebut ada di tangan rakyat. Sehingga, ia menyinggung pihak-pihak yang merasa khawatir jika nantinya kehilangan kekuasaan.

Baca Juga: Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalanan Rusak Lampung, Kader Demokrat: Semua Gara-Gara Jokowi Bangun Tol

"Kalau ada yang merasa kekuasaan di tangan dirinya, maka dia sedang tidak menghargai prinsip-prinsip dasar dalam sebuah demokrasi, itu pasti. Karena prinsip dasar demokrasi kekuasaan ada di tangan rakyat, jadi jangan pernah bicara tentang kehilangan kekuasaan," ujar Anies Baswedan.

Menurutnya, itulah prinsip dasar demokrasi yang harus dipegang semua pihak, yakni kekuasaan di tangan rakyat. Jangan pernah ada yang merasa bahwa pemegang kekuasaan kecuali rakyat, yang ada adalah pembawa kewenangan.

Baca Juga: Buntut Jokowi Tidak Undang NasDem dalam Pertemuan Tertutup, JK Sindir Jokowi, Minta Contoh SBY dan Megawati

"Jadi itu karena itu tidak usah khawatir soal tadi ancaman mengancam tidak ada, karena ini soal sirkulasi, rotasi pemegang kewenangan dari rakyat," ujar Anies Baswedan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.