Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menyampaikan unek-unek soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Disebut, ada hambatan psikologis yang menghalangi Paloh berkomunikasi dengan Jokowi.
Hal ini disampaikan Ketua Pemenangan pemilu NasDem Sugeng Suparwoto.
Salah satu contohnya ialah ketika Jokowi tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan ketua umum parpol pro pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Jokowi juga mengakui kalau dirinya sengaja tak mengundang Surya Paloh.
Baca Juga: Jokowi Cawe-Cawe Urusan Pilpres, Surya Paloh Tak Senang
"Ya, itu lah. Itu lah faktanya, kita semuanya nggak tahu, pak Surya juga enggak tahu kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kaya gitu," kata Sugeng di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
Sugeng kembali menyinggung soal pertemuan Jokowi dengan lima ketum parpol pro pemerintah di Istana Merdeka. Pertemuan itu, dinilai Sugeng, menimbulkan pertanyaan kalau misalkan Partai NasDem tidak diundang oleh Jokowi.
Kalau memang pertemuannya untuk bersilaturahmi dengan ketum parpol pro pemerintah, maka menurutnya, Partai NasDem juga ikut dilibatkan.
"Kalau koalisi pemerintah, mustinya diundang Pak Surya. Kan sampai hari ini kita tegas atas moral politik etik yang baik, ingat ya, atas moral politik etika yang baik, kita tetap mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai tahun 2024," tegasnya.
Sugeng menyayangkan atas sikap Jokowi yang seolah mengabaikan NasDem hanya karena memiliki pilihan yang berbeda di Pilpres 2024.
"Kita tidak ingin, istilahnya orang jawa, tinggal glanggang colong playu sekedar kita mencalonkan capres yang ditengarai beda. itu tidak begitu," tuturnya.
Baca Juga: Luhut Endorse Cawapres untuk Anies, NasDem: Tapi Tidak Etis
"Tetapi kita ini punya hak konstitusional juga untuk mencalonkan presiden. Untuk apa? Untuk kepentingan tahun 2024 ke sana."
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan