Menu


Oh Ternyata, Diduga Hal Inilah yang Membuat Jenderal Dudung Berani Copot Baliho Habib Rizieq

Oh Ternyata, Diduga Hal Inilah yang Membuat Jenderal Dudung Berani Copot Baliho Habib Rizieq

Kredit Foto: Instagram/dudung_abdurachman

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung mengungkap sebuah alasan mengapa Jenderal Dudung Abdurachman berani mencopot baliho Habib Rizieq.

Menurut Rocky, tindakan Jenderal Dudung ketika mencopot baliho Habib Rizieq merupakan sebuah intuisinya, dengan keyakinan bahwa pemerintah akan melindungi dirinya.

"Tidak mungkin Dudung itu mengambil inisiatif tanpa membaca bahasa tubuh Presiden Jokowi tanpa mengendus psikologi istana, jadi saya kira pak Dudung itu sebetulnya dengan kemampuan intuisi dia menganggap dia akan di-protect oleh istana," tutur Rocky Gerung, melalui kanal Youtube Refly Harun, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Andika vs Dudung Bukan yang Pertama, Inilah 2 Ketidakharmonisan Hubungan Panglima TNI dan KASAD yang juga Terjadi di Masa Lalu

Selain itu, Rocky juga mengatakan pihak Habib Rizieq juga merupakan oposisi pemerintah. Sehingga dengan tindakannya ini akan dianggap sebagai jasanya pada Presiden.

Sang akademisi berspekulasi bahwa dengan jasa dari Dudung, maka akan mendapat hadiah dari pemerintah.

Terkait penurunan baliho Habib Rizieq hingga kini tak ada klarifikasi apa pun dari Presiden Jokowi. 

Sehingga Rocky berpikir dengan diamnya Jokowi, kemungkinan saja sang Presiden juga mendapat keuntungan dari peristiwa itu.

Sebagai informasi, Dudung Abdurachman memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di DKI Jakarta, pada November 2020 silam.

Jenderal Dudung juga menegaskan akan membubarkan Front Pembela Islam (FPI), meski pada kala itu pemerintah belum mengeluarkan pengumuman resminya.

Baca Juga: Orang Ini Berani Tak Penuhi Panggilan Polda Metro Sampai 7 Kali! Giliran Habib Rizieq, Baru 2 Kali Mangkir, Pengawalnya Langsung Di-Dor!

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO