Orang-orang tengah menyoroti perbaikan jalan di Lampung yang ditujukan untuk menyambut Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang akan datang ke sana pada Jumat (5/5/2023) ini untuk melihat langsung keadaan jalanan Lampung.
Kedatangan Jokowi ini, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikarenakan mendapat informasi soal jalanan Lampung yang rusak dari video TikTok viral yang kala itu sempat diunggah oleh TikToker Bima Yudho Saputro alias Awbimax Reborn.
Dengan persiapan mepet, banyak orang menyebut perbaikan jalan ini layaknya proyek “Roro Jonggrang” serta mempertanyakan kualitas jalan yang dihasilkan nanti. Lantas, apakah perbaikan jalan di Lampung efektif? Berikut pemaparannya menyadur beberapa sumber pada Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: 5 Fakta Perbaikan Jalan di Lampung: Berawal dari Protes TikToker
Apakah Perbaikan Jalan di Lampung Efektif?
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa perbaikan jalan rusak akan memakan waktu yang bervariasi. Ini semua tergantung seberapa panjang jalanan yang rusak, tingkat kerusakan, orang yang dipekerjakan sampai anggaran perbaikan.
Dengan demikian, perbaikan jalan bisa memakan waktu lebih cepat atau lebih lama. Beberapa contoh misalnya sempat ada perbaikan jalan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang menghabiskan waktu sekitar 80 hari karena sempat amblas.
Contoh lain, di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, disebutkan kalau jalanan rusak perlu waktu 45 sampai 90 hari perbaikan tergantung lebar jalan dan separah apa kerusakannya.
Baca Juga: Sadar Kurang Anggaran untuk Infrastruktur, Jokowi Akan Kunjungi Lampung
Satu hal yang bisa dipastikan di sini adalah perbaikan jalan tidak bisa terjadi hanya dalam 2-3 hari saja. Proses perbaikan jalan mulai dari memastikan seberapa parah jalanan mengalami kerusakan, perhitungan biaya sampai perbaikan jalan itu sendiri paling tidak memakan waktu seminggu.
Dan melihat parahnya kerusakan jalan di Lampung, tidak menutup kemungkinan bahwa kerusakan tersebut memerlukan waktu lebih lama untuk diperbaiki sehingga perbaikan jalan hanya dalam kurun waktu 2-3 hari itu tidak ideal.
Sudah Rusak Lagi
Jalan yg dikerjakan kemarin sudah rusak lagi hari ini karena hujan, dan ternyata cuma ditimbun tidak/belum di aspal. Mungkin sekedar agar Pak @jokowi tidak migrain gara2 terpontang-panting dijalan. https://t.co/CMkniT8feW pic.twitter.com/jfwBb5qVki
— #99 (@PartaiSocmed) May 4, 2023
Fakta bahwa efektivitas perbaikan jalan yang dipertanyakan ini sudah terlihat ketika banyak media yang melaporkan kalau beberapa jalanan di Lampung sudah kembali rusak setelah diperbaiki. Ini disebabkan karena jalanan tersebut sempat terguyur hujan.
Pasalnya, perbaikan jalan dikabarkan hanya sekedar menimbun jalanan yang rusak dengan material dan tidak melakukan pengaspalan dengan baik dan benar. Akibatnya, jalanan ini bisa dengan mudah rusak kembali.
Baca Juga: KPK Segera Lakukan Penyidikan Terhadap Kadinkes Lampung Reihana
Padahal, pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung bisa saja memperbaiki jalanan yang rusak tanpa perlu menunggu hal tersebut viral di media sosial. Penundaan perbaikan jalan ini juga menimbulkan rasa skeptis terkait kemana dana yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki jalanan tersebut.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan