Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bereaksi atas wacana pembentukan koalisi besar partai pro pemerintah. JK menganggap usulan itu bagus tapi kenyataannya sulit untuk merealisasikannya.
Menurut JK, perlu upaya keras untuk memastikan terbentuknya koalisi besar. Dia menganggap membentuk koalisi gemuk bukan perkara mudah.
Baca Juga: Golkar Berpotensi Gabung Koalisi KIR, PDIP Putuskan untuk Menunggu Sikap Formalnya
“Dalam praktik politiknya tentu tidak mudah untuk menyatukan semua,” kata JK selepas menerima silaturahmi Ketum Golkar Airlangga Hartarto, yang datang bersama istri ke rumah pribadi di Jalan Brawijaya, Jaksel, Kamis (4/5/2023) malam.
JK menyambut hangat kedatangan Airlangga bersama istri, Yanti Hartarto, dan melakukan pertemuan tertutup lebih dari 1 jam. Dia meminta pertemuan tersebut diartikan sebagai silaturahmi Ketum Golkar dengan eks Ketum Golkar.
Adapun koalisi besar turut digagas Airlangga yang bermaksud untuk menyatukan seluruh kekuatan menghadapi Pemilu 2024 sekaligus memastikan keberlanjutan program pemerintah. JK menganggap tidak ada yang salah dari gagasan tersebut.
“Ide ini bagus tapi pelaksanaan secara riilnya tentu membutuhkan suatu upaya yang keras,” tambah eks Ketum Golkar itu.
Dia berharap Golkar mengalami peningkatan suara pada pemilu mendatang. Begitu pula dalam kontestasi Pilpres.
Baca Juga: Anies Diprediksi Berhasil Jadi Presiden Bila Didukung SBY dan Jusuf Kalla
“Ini bukan hanya bicara presiden ya, bicara juga tentang legislatif nanti pemilu ini. Yang kedua, tentu efeknya pada kepemimpinan nasional,“ katanya.
Airlangga mengaku menyampaikan perkembangan politik terkini dan situasi Golkar. Menko Perekonomian tak sungkan meminta saran dari JK dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Oleh karena itu banyak hal yang dipelajari dan tentu saran-saran Pak Jusuf Kalla terhadap Partai Golkar ke depan itu menjadi penting,” tutur Airlangga.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan