Pengamat Politik Rocky Gerung menilai kesetiaan Partai Demokrat dan NasDem bisa diukur dengan mudah.
Kendati NasDem merupakan Parpol pertama pengusung Anies, namun, kata Rocky, mantan Parpol koalisi pemerintah itu masih bisa berubah pikiran.
Baca Juga: Dukungan SBY dan JK Buka Jalan Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden
“Beda dengan Demokrat, dari awalhanya mencalonkan Anies. Bahkan Pak SBY yang pertama kali sebelum NasDem ambil alih, Pak SBY yang memprotes, jangan dong walaupun ada soal DKI, tapi jangan soal Pilpres dikaitkan dengan itu,” terang Rocky.
“Nah dari sisi itu, SBY terlihat menanam moral yang kuat pada Anies, lain dengan NasDem pada waktu itu,” lanjutnya.
Berbeda dengan Ketum Parpol lain, AHY dan Demokrat masih konsisten dengan keputusan awalnya yang berlaku sebagai pengusung Anies Basedan di Pilpres 2024.
“Lalu juga dengan AHY yang pada waktu itu dia bisa mengatakan tidak menyanggupi bujukan (Cak Imin) itu. Karena dia musti konsisten,” terangnya.
Baca Juga: Pengamat: SBY Protect Anies Sebelum NasDem Ambil Alih Pencapresan
“Jadi sinyal itu memperkuat posisi Anies sebetulnya, ya Anies maju aja dong, mau menang atau kalah kan urusan nanti,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam momen kunjungan Cak Imin di kediaman SusiloBambang Yudhoyono (SBY) itu, Cak Imin sempat menawarkan AHY untuk bergabung bersama Koalisi Besar, namun AHY menampiknya.
“Upaya terakhir Jokowi memakai Cak Imin, kan udah nggak ada lagi yang lain kan? Siapa lagi yang dikirim Jokowi untuk bujuk-bujuk Demokrat supaya jangan calonin Anies tuh,”ujar Rocky, dikutip dari kanalYouTube, Jumat (5/5/2023).
Sehingga, kata Rocky, pengutusan Cak Imin untuk mempengaruhi Demokrat tak ada gunanya. Lantaran, bukannya mendapat kabar baik, justru ia membawa pulang penolakan dari AHY.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Bakal Kesulitan Kalau NasDem Ragu Capreskan Anies
“Jadi ini upaya terakhir Jokowi, awalnya Cak Imin itu jadi pembawa pesan bagus, ternyata bad news yang didapat, Cak Imin ini keunikan dari tokoh pemimpin Parpol Indonesia, dari dulu kan dia cuma mau jadi Cawapres,” terang Rocky.
“Walaupun dia disuruh jadi presiden tapi bagi dia ya cukup wakil presiden. Itu semacam pragmatisme yang terukur,” lanjutnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024