Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti dinamika yang terjadi antar partai politik (Parpol) jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, sejumlah Parpol dalam koalisi pemerintah tampak cawe-cawe dengan partai oposisi.
Kendati begitu, Fahri menyebut tak ada kejelasan dari setiap prosesi yang berlangsung saat ini. Menurutnya, perikatan antar Parpol baru akan benar-benar serius saat pendaftaran KPU dibuka.
Baca Juga: Dukungan SBY dan JK Buka Jalan Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden
“Tidak pernah ada kejelasan sampai ada pendaftaran di KPU, karena semua jenis perikatan yang muncul sebelum tanggal 19 Oktober itu semua terikat secara keperdataan,” ujar Fahri, dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Jumat (5/5/2023).
“Yang dapat dibatalkan oleh hukum publik, perikatan yang sah itu hanya terjadi pada 19 Oktober, itu yang negara terlibat,” sambungnya.
Misalnya, lanjut Fahri, Parpol yang mendaftarkan lalu membatalkan dukungannya itu dapat hukuman denda, sebenarnya itu adalah jenis dinamika yang pada dasarnya sebenarnya liar.
“Karena sebagai sebuah prosesi pemilihan pemimpin kita masih diberi waktu panjang untuk menebak-nebak, ada pertemuan apa antara siapa dan siapa,” ujar dia.
Fahri lantas memberi permisalan akan adanya kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi sebelum para koalisi Parpol mendaftarkan nama Capres pasti di pertengahan Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Bakal Kesulitan Kalau NasDem Ragu Capreskan Anies
“Jadi kalau kita memakai teori komposisi, jadi besok ini ada 9 ketum parpol ini belum mengajak partai baru, si partai 9 kalau kita pakai kombinasi permutasi, nanti si A ketemu si B, si B ketemu si C, ini kan masih mungkin terjadi,” terangnya.
Apalagi, lanjut dia, kemungkinan-kemungkinan dari dinamika pergerakan Parpol itu menjadi santapan lezat bagi industri media. Sehingga, bukan hal yang tak lumrah jika masih ada desas-desus beredar.
“Dan kita terutama industri media, tentunya menikmati itu, dan akan terjadi kaya kemarin tiba-tiba Airlangga ketemu pak SBY, wah apa nih? dibahas kan, spekulasi, dikaitkan sama KIB pecah dan lain-lain,” kata Fahri.
Baca Juga: Pengamat: SBY Protect Anies Sebelum NasDem Ambil Alih Pencapresan
“Besok ada pertemuan lagi, jadi ini kan banyak yang belum manuver juga, padahal pembahasan ini sebenarnya tidak ada gunanya bagi rakyat,” tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024