Presiden Partai Buruh, Said Iqbal kembali disorot. Setelah momen dirinya mencium tangan Ganjar Pranowo diabadikan dan tersebar.
Foto itu diunggah ulang oleh Pegiat Media Sosial Nicho Silalahi, melalaui akun Twitternya @Migran_TV_7777.
Baca Juga: Wapres Minta Penembakan di Kantor MUI Diusut dengan Tuntas
Di foto itu, Said Iqbal yang menggunakan pakaian kaos membungkuk dan mencium tangan Ganjar. Sementara Ganjar yang mengenakan kemeja putih menjulurkan tangannya.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung buka suara. Ia menilai apa yang diyakini Ganjar tak senada dengan yang diperjuangkan oleh Partai Buruh.
Pasalnya, Ganjar menjadi salah satu tokoh yang mendukung pengesahan Omnibus Law.
“Kalau Said Iqbal misalnya mencium tangan Ganjar, Ganjar itu adalah pro omnibus law, jadi dia pro penindasan buruh,” ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga: Pilih Bergabung dengan PPP, Sandiaga Uno: Akan Ada Penjajakan
“Kan itu terbalik-balik, jadi apapun elemen di belakang itu, tetap omnibus law itu mengeksploitasi buruh, lalu di mana keproletariatan partai buruh akhirnya kan kalau harus berkunjung ke rumah borjuis?,” lanjut Rocky.
Kata Rocky, Omnibus Law sama halnya rumah borjuasi, sehingga di manapun perjuangan partai buruh, di mana-mana dia mau melakukan agenda alternatif, agenda frontal dengan partai yang berkuasa.
“Jadi secara ideologis, batal sebetulnya perjuangan partai buruh, kita mau lihat partai buruh tumbuh dari kepentingan kolaborasi,” ujarnya.
Sehingga, ketika Ketum Partai Buruh yang seharusnya memperjuangkan hak-hak buruh itu, justru tercoreng setelah mencium tangan tokoh yang bahkan mendukung Omnibus Law.
Baca Juga: Airlangga dan Wiranto Jadi ‘Messenger of Hope’ dari Jokowi
“Jadi batal akhirnya, saya menyesalkan betul yang dilakukan Said Iqbal itu ada di situ dan mencium tangan sambil membungkuk pada Ganjar Pranowo,” tandasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan