Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy alias Rommy menyebut bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan enam ketua umum (ketum) partai politik (parpol) di Istana Negara Jakarta pada Selasa (2/5) berpeluang untuk mewujudkan Koalisi Besar.
Apalagi, Koalisi Besar itu untuk mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Selain halalbihalal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," kata Rommy kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, sinyal tersebut berdasarkan pada fakta jika dua figur tersebut teratas di berbagai hasil survei.
Kemudian menurut Rommy juga, PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 berhak mengusung figur sebagai capres. Sementara Gerindra sebagai pemenang kedua berhak mengusung cawapres.
Namun terkait wacana tersebut, semuanya akan bergantung pada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," katanya.
Lebih lanjut, Rommy mengatakan, jika pertemuan nanti malam, minus NasDem tersebut, tidak menghasilkan kesepakatan membentuk Koalisi Besar, maka akan ada distribusi kekuatan pemerintah terhadap partai-partai yang ada untuk Pilpres 2024.
"Jika Koalisi Besar, minus NasDem tak terwujud, maka pertemuan nanti malam bisa jadi akan memfinalisasi distribution of power dari enam parpol pendukung pemerintah; di mana PDIP-PPP telah menentukan sikap finalnya, sementara yang empat parpol yakni Partai Gerindra, Gerindra, PKB dan PAN belum menentukan sikap finalnya," tuturnya.
Baca Juga: Halabihalal Ketum Parpol Bareng Jokowi di Istana, Analis Singgung Koalisi Besar
Menurutnya, pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini, khususnya mega-mega proyek infrastruktur seperti IKN, jalan tol, bendungan, bandara, dan lain-lain.
"Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan, bahwa Presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan dimotori oleh anggota Parpol pendukung pemerintahan saat ini," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyebut, hanya ada enam ketua umum partai politik dalam koalisi pemerintahan yang akan hadir dalam pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam.
Awiek menyampaikan, Jokowi memang mengundang secara langsung para ketua umum parpol tersebut. Nantinya mereka akan lakukan pertemuan pukul 19.00 WIB malam ini. Ia juga memastikan jika pentolan PPP yakni Plt Ketua Umum partainya M Mardiono mendapatkan undangan dan akan menghadiri pertemuan tersebut.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi dengan Enam Ketum Parpol, Surya Paloh Tak Diundang
"Infonya ada enam ketum parpol yang mendapatkan undangan pk 19.00 WIB. Pak Mardiono hadir," kata Awiek saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).
Masih menurut Awiek ada satu ketua umum partai politik dalam koalisi pemerintahan yang tak diundang Jokowi dalam pertemuan nanti malam.
"Nah kalau enam parpol yang mendapatkan undangan, berarti ada satu parpol koalisi yang tidak mendapat undangan," tuturnya.
Baca Juga: Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi Dengan Ketum Parpol: Banyak Ketawanya, Nggak Bahas Capres
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah sudah diketahui satu ketua umum parpol yang tak diundang dalam pertemuan tersebut, Awiek enggan memberikan jawabannya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO