Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dijaga ketat usai terjadi penembakan pada Selasa (2/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.
Tampak ada beberapa pasukan Brimob memegang senjata laras panjang di sekitaran kantor MUI dan ada juga petugas dari Mabes Polri untuk mendalami kasus penembakan.
Baca Juga: Penembakan di Kantor MUI Terjadi ketika Ada Pembahasan Isu Sensitif
Untuk diketahui, pelaku penembakan di gedung MUI Pusat ternyata bernama Mustofa. Dari kartu identitas KTP, pelaku merupakan warga Provinsi Lampung, tepatnya tinggal di Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong.
Pelaku juga berprofesi sebagai seorang petani. Belum diketahui motif pelaku melakukan penembakan terhadap korban.
Wakil Sekjen MUI Arif Fahrudin mengatakan, dari pendalaman pihaknya pelaku ternyata sudah dua kali mengirim surat ancaman kepada MUI Pusat. Hanya saja surat ancaman pelaku itu tidak pernah ditanggapi serius oleh pihak MUI Pusat.
“Dia sudah dua kali mengirim surat ancaman kepada MUI,” kata Arif di MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Surat ancaman ketiga kalinya, kata Arif, pelaku langsung mendatangi kantor pusat MUI dengan melakukan penembakan yang mengenai anggota MUI.
“Ini yang ketiga kalinya, terjadilah penembakan terhadap korban. Adapun motif masih terus dialami,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO