Menu


5 Karya Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Paling Berpengaruh!

5 Karya Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Paling Berpengaruh!

Kredit Foto: Biografiku

Konten Jatim, Jakarta -

Ki Hadjar Dewantara ialah tokoh pendidikan Indonesia yang tanggal lahirnya, 2 Mei diabadikan melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional. Apa saja karya-karyanya?

Ki Hadjar Dewantara atau bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang terkenal. Selain sebagai aktivis, politikus dan guru, Ki Hadjar Dewantara juga seorang penulis yang produktif. 

Dalam artikel ini, mari kita bahas beberapa karya terkenal Ki Hadjar Dewantara dan kontribusinya bagi dunia sastra Indonesia!

Baca Juga: Sosok Ki Hadjar Dewantara, Tokoh Pendidikan dan Kaitannya dengan Hari Pendidikan Nasional

1. "Masa Depan" (1910)

"Masa Depan" adalah esai pertama Ki Hadjar Dewantara dari tahun 1910. Esai ini tentang masa depan bangsa Indonesia dan perlunya pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam esai ini, Ki Hadjar Dewantara menyarankan bahwa pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan kemandirian.

2. "Poesaka" (1914)

Poesaka adalah majalah yang didirikan pada tahun 1914 oleh Ki Hadjar Dewantara. Tujuan majalah ini adalah untuk mempromosikan seni budaya Indonesia dan memperjuangkan kebebasan pers. Majalah ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Jawa dan menjadi wadah bagi perkembangan kesenian tradisional seperti wayang, tari dan musik.

3. “Sejarah Pendidikan Hindia Belanda” (1930)

Sejarah Pendidikan Hindia Belanda adalah sebuah buku yang ditulis oleh Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1930. Buku ini merupakan sumber penting untuk memahami sejarah pendidikan Indonesia pada masa penjajahan Belanda. 

Baca Juga: Apa Sebenarnya Pentingnya Pendidikan bagi Generasi Penerus?

Ki Hadjar Dewantara menunjukkan betapa sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh Belanda mengabaikan kebutuhan pendidikan orang Indonesia.

4. "Guru dan Pengajar" (1932)

“Guru dan Pengajar” adalah buku yang ditulis oleh Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1932. Buku ini melihat peran guru dalam menciptakan generasi yang berkualitas. 

Ki Hadjar Dewantara menyarankan bahwa pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan dan karakter, bukan hanya pengetahuan akademik.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-64

5. "Kebudayaan Hindia" (1941)

Kebudayaan Hindia merupakan buku terakhir yang ditulis oleh Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1941. Buku ini membahas tentang kebudayaan Indonesia dan peranan pentingnya dalam pembentukan jati diri bangsa. 

Ki Hadjar Dewantara mencontohkan, budaya Indonesia sangat kaya dan berpotensi menjadi sumber inspirasi pembangunan bangsa.

Kontribusi Ki Hadjar Dewantara bagi dunia sastra Indonesia sangat besar. Karyanya tidak hanya mempromosikan seni dan budaya Indonesia, tetapi juga memperjuangkan hak pendidikan dan kebebasan pers. 

Baca Juga: Gerindra Tegaskan Wali Kota Bandung Bukan Kadernya: Yana Mulyana Tak Ikuti Pendidikan di Hambalang

Namanya pun diabadikan dalam nama berbagai lembaga pendidikan dan sastra di Indonesia sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Tak heran, tentunya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024