Menu


Sosok Ki Hadjar Dewantara, Tokoh Pendidikan dan Kaitannya dengan Hari Pendidikan Nasional

Sosok Ki Hadjar Dewantara, Tokoh Pendidikan dan Kaitannya dengan Hari Pendidikan Nasional

Kredit Foto: Silabus

Konten Jatim, Jakarta -

Hari Pendidikan Nasional tentunya mengingatkan kita dengan sosok Ki Hadjar Dewantara, seorang pejuang pendidikan yang tanggal lahirnya bertepatan dengan peringatan ini.

Ki Hadjar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ialah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal dengan usahanya dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda

Berikut sosok Ki Hadjar Dewantara yang sangat berjasa dalam dunia pendidikan Nusantara, menurut berbagai sumber.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-64

Ki Hadjar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan secara resmi dibesarkan di Belanda. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ki Hadjar Dewantara memutuskan menekuni dunia jurnalistik dan bergabung dengan surat kabar Oetoesan Hindia. 

Tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara inilah yang diusulkan menjadi Hari Pendidikan Nasional seperti yang kita tahu sekarang.

Baca Juga: Apa Sebenarnya Pentingnya Pendidikan bagi Generasi Penerus?

Ia juga aktif berpolitik dan mendirikan partai bernama Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927.

Meski begitu, kontribusi terbesar Ki Hadjar Dewantara adalah di bidang pendidikan. Pada tahun 1913, ia mendirikan Sekolah Taman Siswa dengan tujuan memberikan pendidikan yang terjangkau bagi rakyat jelata Jawa. 

Sekolah ini menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dan mengajarkan keterampilan praktis seperti menanam padi, memasak, dan menjahit. Dalam waktu singkat, sekolah Taman Siswa menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Jawa dan membuka cabang di beberapa kota di Indonesia. 

Baca Juga: Gerindra Tegaskan Wali Kota Bandung Bukan Kadernya: Yana Mulyana Tak Ikuti Pendidikan di Hambalang

Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai aktivis hak perempuan atas pendidikan. Saat itu, perempuan Indonesia tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan formal, tetapi Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan melalui gerakan Kutatap Dunia yang didirikannya pada tahun 1922. 

Gerakan ini menjadi gerakan perempuan pertama di Indonesia dan berhasil membuka jalan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan formal.

Pada tahun 1959, Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Universitas Indonesia atas kontribusinya yang besar dalam bidang pendidikan. Tak hanya itu, namanya juga tercatat sebagai nama taman di perguruan tinggi Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta. 

Baca Juga: Dinas Pendidikan Riau Sedang Cari Oknum yang Hasut PNS dan Kepsek Berinvestasi ke Wahyu Kenzo

Ki Hadjar Dewantara meninggal di penghujung hayatnya pada tanggal 26 April 1959 di Bandung, Jawa Barat. Namun, kontribusinya yang besar di bidang pendidikan masih dikenang dan diapresiasi oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024