Jagat maya, khususnya TikTok dan Twitter, diramaikan dengan tren baru: kesukaan terhadap gaya film Wes Anderson yang disebut estetik dan simetris. Gaya apakah itu?
Film-film Wes Anderson disebut menonjolkan kecintaan dan pemahaman penulis/sutradara terhadap film sebagai media kreatif. Daripada terkesan nyata, Wes Anderson lebih menekankan estetika dalam setiap adegannya.
Ada beberapa elemen visual yang jelas yang menentukan gaya Wes Anderson: simetri di mana-mana, komposisi gaya ‘tableau’, palet warna yang jarang dan disengaja, serta preferensi untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Tak Bisa Tahu Semua Kasus, Mahfud MD: Saya Turun Tangani Kasus yang Viral
Dengan menggunakan berbagai alat itu, Anderson memberi tahu penonton dengan tepat ke mana harus melihat setiap saat, mengarahkan pandangan dengan mudah melalui bingkai.
Nah, mari gali setiap elemen kunci sedikit lebih dalam untuk melihat cara kerjanya, seperti dikutip dari laman Videomaker!
1. Simetri
Baca Juga: 'Viral Dulu Baru Ditindak', IPW Komentari Kasus Penganiayaan AKBP Achiruddin
Wes Anderson menyukai simetri. Kita tidak akan menemukan banyak bidikan ke segala arah di salah satu filmnya tanpa menemukan bidikan yang benar-benar terpusat. Hal ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan titik fokus alami untuk setiap komposisi, termasuk karakter, objek, atau lokasi.
2. Komposisi Tableau
Penggunaan simetri yang konstan juga menyoroti fakta bahwa setiap bingkai disusun dengan tepat, memberikan kesan bahwa setiap adegan adalah pengaturan tableau atau panggung, seperti penyulingan kesadaran diri dari pengalaman yang lebih kompleks.
Adegan-adegan yang dipentaskan dengan hati-hati ini juga sering merujuk pada karya seni terkenal. Misalnya, adegan dalam “Moonrise Kingdom” (2012) ini meniru “The Last Supper” karya DaVinci.
Baca Juga: 20 Film Terlaris di Indonesia Sepanjang Masa. Apa Saja?
3. Warna
Sama seperti setiap bingkai yang sengaja disusun, begitu pula setiap film memiliki palet warna yang dipilih dengan sengaja. Skema warna yang konsisten dan bermakna menyatukan setiap adegan sekaligus mengatur nada cerita.
Misalnya, sebagian besar skema warna biru dan putih mendukung latar bahari “The Life Aquatic with Steve Zissou” (2004). Topi Tim Zissou merah yang khas berdiri tegak dengan latar belakang biru, terus menarik fokus kita.
4. Pengambilan yang lama
Elemen visual umum lainnya dalam gaya Wes Anderson adalah pengambilan yang lama. Kita sering melihat tracking shot, whip pans, dan long static shot.
Baca Juga: Menelusuri Perkembangan Film Indonesia dari Masa ke Masa
Gaya pengambilan gambar ini membutuhkan koreografi yang tepat dari berbagai elemen layar, tetapi hasilnya rasa kontinuitas dan koneksi yang mendalam antar karakter. Contohnya, bagian akhir "The Darjeeling Limited" (2007).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan