Sejarah hari ini, tepatnya pada 2 Mei, merupakan hari bersejarah bagi dunia pendidikan di Indonesia. Setiap tahun di Indonesia, masyarakat khususnya mereka yang bergerak di bidang pendidikan memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Lebih spesifiknya, mereka memperingati hari kelahiran sosok penting dalam dunia pendidikan Indonesia, yakni Raden Mas Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Tanpa kehadirannya, pendidikan di Indonesia mungkin masih akan jauh lebih terbelakang dibanding sekarang.
Untuk pembahasan lebih rinci, berikut informasi seputar peringatan Hari Pendidikan Nasional mulai dari sejarah singkat dan tema, mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Riau pada Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Tanggal 1 Mei Peringatan Hari Buruh Internasional, Simak Sejarahnya
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Sejarah
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tanggal 2 Mei dipilih menjadi peringatan Hari Pendidikan Nasional untuk menghormati Ki Hajar Dewantara. Dirinya disebut-sebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan berjasa dalam mengembangkan pendidikan negara ini.
Sebagai informasi, Ki Hajar Dewantara sendiri sebenarnya merupakan sosok keturunan ningrat yang mau menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda. Saat itu, Belanda hanya mengizinkan anak dengan keturunan Belanda atau pribumi kaya raya yang bersekolah.
Ki Hajar Dewantara membela hak anak-anak di Indonesia agar mereka bisa memperoleh hak yang sama untuk mendapat pendidikan layak. Filosofinya, tut wuri handayani yang berartikan “di belakang memberi dorongan, digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Puisi Nasional, Dramatisir Wafatnya Chairil Anwar
Itulah alasan kenapa Ki Hajar Dewantara begitu dihormati di Indonesia. Hari Pendidikan Indonesia sendiri kali pertama diresmikan melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Setiap tahunnya, keberadaan Hari Pendidikan Nasional dipakai sebagai wujud refleksi bagi masyarakat Indonesia untuk mengikuti jejak Ki Hajar Dewantara yang berjuang keras untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Semangat tersebutlah yang harus selalu ditanamkan demi kemajuan bangsa.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO