Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menjadi salah satu figur kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang kerap dijodohkan untuk berduet dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menanggapi ini, Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai duet tersebut sulit untuk terjadi. Namun meskipun begitu, jika benar terlaksana, hal tersebut bakal melukai Gerindra dan Ketua Umum Prabowo Subianto dua kali lipat.
"Bagi saya (duet Ganjar-Sandiaga) itu agak sulit, karena itu sama dengan melukai Gerindra dua kali lipat," kata Ray Rangkuti dari kanal YouTube tvOneNews, dikutip Konten Jatim pada Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Soal Pencalonan Bareng Ganjar, Sandiaga Ngaku Tak Terlalu Berandai-andai
Kata Ray, faktor pertama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini lebih mendukung Ganjar Pranowo, usai sebelumnya kerap memberikan sinyal endorsement untuk Prabowo Subianto maju di Pilpres.
Sementara di sisi lain, Sandiaga yang sudah hengkang dari Partai Gerindra malah diduetkan dengan Ganjar Pranowo. Ia menambahkan, Ganjar dan Prabowo adalah dua figur capres yang digadang-gadang bakal melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
"Pada saat yang bersamaan, orang yang meninggalkan Gerindra dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Dan dua tokoh ini sekarang Ganjar dengan Prabowo punya potensi masuk di putaran kedua kalau ada tiga pasangan calon presiden," ucap Ray.
Jika Sandiaga benar dipasangkan dengan Ganjar, tuturnya, hal ini pastinya bakal membuat Prabowo berhadapan dengan mantan anak buahnya sendiri.
"Apa artinya? Prabowo dibiarkan melawan mantan anak buahnya sendiri, dan seperti tidak ada rasa empati dari PDIP dan juga Pak Jokowi pada situasi psikologis yang dialami oleh Pak Prabowo," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menanggapi soal dirinya yang digadang-gadang bakal menjadi pendamping Ganjar Pranowo saat Pemilu Presiden pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Terkait Duet Ganjar, Dahlan Iskan: Sandiaga Uno Bisa Melemahkan Basis Suara Utama Anies dan Prabowo
Sandiaga mengaku tidak mau terlalu berandai-andai soal hasil survei tersebut lantaran hal itu masih terlalu jauh. Ia menyebut saat ini ingin fokus dulu menjaring aspirasi masyarakat, terlebih pembangunan ekonomi saat ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO