Menu


Makna 'Kembali ke Fitrah' yang Sesungguhnya Menurut Ustadz Adi Hidayat

Makna 'Kembali ke Fitrah' yang Sesungguhnya Menurut Ustadz Adi Hidayat

Kredit Foto: Youtube Adi Hidayat Official

Konten Jatim, Depok -

Setelah melalui bulan Ramadan, umat Islam masuk ke bulan Syawal dan mengawali beberapa hari di awal bulan tersebut dengan merayakan Idulfitri. Hari tersebut banyak dikaitkan dengan istilah “kembali ke fitrah”.

Namun, tidak semua umat Islam memahami makna Idulfitri atau kembali ke fitrah yang sesungguhnya. Sebagian memahami kalau Idulfitri menandakan kemenangan dan kesucian, tapi kenyataannya lebih dari itu.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan makna Idulfitri yang sesungguhnya dalam sebuah ceramah, disadur pada Sabtu (29/4/2023). Dirinya menjelaskan kalau makna kembali ke fitrah ini sesuai dengan amalan ke-3 di bulan Syawal yang belum banyak diketahui.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Amalan Bulan Syawal yang Belum Banyak Diketahui

“Kenapa hari pertama disebut dengan Idulfitri atau kembali kepada fitrah? Ditafsirkan oleh Ibnu Abbas, orang yang kembali ke fitrah itu bukan cuman makannya baik, bukan cuma mendapatkan pakaian baik, tapi lebih dari pada itu. Terpenuhi lah semua asas kehidupannya ini kembali kepada fitrahnya ,” papar Ustadz Adi Hidayat.

Sebagai informasi, fitrah adalah kegiatan di mana umat Islam melakukan suatu amalan dengan lurus dan benar, mengikuti apa yang sudah diajarkan oleh Agama Islam, dan merupakan amalan bulan Syawal yang tidak banyak diketahui umat Islam.

Kemudian, Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan kalau semua “fitri” atau fitrah yang didapatkan oleh seseorang dalam Idulfitri bertujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Sering Ikuti Godaan Setan Akan Membuat Jiwa Patuh Kepada Perintah Setan

“‘Fitri’ ini didorong untuk memenuhi kebutuhan fitrahnya agar semakin dekat dengan Allah SWT. Maka, diistilahkan oleh Beliau kalau Idulfitri di mana Idulfitri di kembali kepada Fitri. Itu ditunjukkan dengan bukan hanya ada perubahan dari segi penampilan dan makanan tapi perubahan dari segi fitrah,” terangnya.

Dituturkan pula kalau saat bulan Ramadan, umat Islam sudah dilatih untuk mematuhi aturan dan kembali ke fitrahnya. Jadi, sudah sepatutnya bagi mereka agar senantiasa kembali ke jalan yang benar memasuki bulan Syawal.