Menu


Ungkit Sumber Daya Ganjar dan Prabowo, Anies Dianggap Sedang Cari Belas Kasih dan Pemodal

Ungkit Sumber Daya Ganjar dan Prabowo, Anies Dianggap Sedang Cari Belas Kasih dan Pemodal

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengaku sumber dayanya jauh dari calon presiden lain yang diprediksi akan bertanding di Pilpres 2024. 

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali kemudian mengatakan, pernyataan Anies terkait dengan finansial dan dukungan.

Baca Juga: Bantah Pendapat Anies Baswedan soal Politik Identitas, Pengamat: Enggak Ada Urusannya ketika Kita Berbeda Kemudian Muncul

Dia mencontohkan, harta Anies sangat jauh jika dibandingkan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang berencana maju sebagai capres.

Ahmad Ali juga menyinggung soal dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada bakal capres PDI Perjuangan tersebut.

Pengamat politik Lucius Karus menuturkan, pernyataan Anies yang diperjelas Ahmad Ali itu tidak bisa dianggap sebuah fakta.

Dia justru menilai, pernyataan itu merupakan strategi Anies untuk meraih simpati agar mendapat dukungan dari parpol yang belum resmi menetapkan capres pada Pilpres 2024.

"Pernyataan dari politisi parpol terkait peluang capres yang diusung parpol mereka belum bisa dianggap sebagai sebuah sikap politik yang jelas. Pernyataan-pernyataan politisi di masa sekarang ini lebih sebagai strategi meraih simpati parpol lain," ujar Lucius kepada wartawan, Kamis (27/4).

Baca Juga: Lembaga Indikator Politik Sebut Anies Sebagai ‘Penghadang’ Ganjar-Prabowo, Refly Harun Pertanyakan Kredibilitasnya

Dalam situasi koalisi parpol pengusung yang belum jelas, Lucius menyatakan, tak relevan jika kubu Anies bicara soal kesiapan dana kampanye pemenangan.

Dia menduga, kemungkinan pernyataan Anies itu merupakan sebuah upaya lain agar donatur mau memberi dukungan kepadanya.

"Mereka akan menutup informasi soal pendanaan untuk membuka ruang bagi donatur yang mau mendanai kampanye capres. Begitu juga pengakuan yang cenderung seperti playing victim, juga mungkin dilakukan untuk memancing rasa simpati para donatur," duganya. 

Sementara Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, klaim bahwa logistik Anies lebih kecil dibandingkan dengan Ganjar atau Prabowo merupakan sebuah konsekuensi politik yang harus dijalankan.

"Ini adalah risiko politik ketika Anies atau Partai NasDem dan pendukungnya menjadi penantang dari koalisi yang dibentuk oleh pemerintah. Tetapi ini demokrasi harus jalan, lawan tanding harus ada," ujar Ujang.

"Calon yang didukung pemerintah ini mesti ada lawannya. Dalam dalam hal ini Anies dari pihak oposisi. Dalam konteks menjaga demokrasi ini bagus," sambungnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.