Salat merupakan kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan oleh umat Islam dalam keadaan yang disengaja. Kewajiban salat pun ditekankan berulang kali dalam berbagai ayat di Al-Qur’an.
Ketika meninggalkan salat, maka kita telah melanggar perintah yang Allah berikan dan kita tergolong sebagai orang-orang yang berbuat maksiat.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat ketika menjelaskan perbuatan maksiat yang perlu kita hindari, salah satunya bermaksiat melalui ketentuan ibadah.
“Maksiatnya terkait dengan Allah, bermaksiat kepada Allah secara langsung. Contoh diminta untuk beribadah (tapi tidak beribadah, red). Salat itu kan bagian pokok, kepatuhan kita, bukti keimanan kita kepada Allah,” kata Ustaz Adi.
Baca Juga: Dua Jenis Maksiat yang Perlu Dihindari Agar Tidak Melanggar Ketentuan Allah
Penjelasan Ustaz Adi ini pun sesuai dengan surat Thaha ayat ke-14 yang berbunyi:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
Innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa'budnī wa aqimiṣ-ṣalāta liżikrī
Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Maka dari itu, Ustaz Adi mengatakan bahwa salat merupakan salah satu bagian dari pembuktian iman kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sayangnya, masih banyak umat Islam yang dengan sengaja meninggalkan salat atau bahkan menunda-nunda untuk salat, tetapi masih mengaku sebagai orang yang beriman.
Baca Juga: ‘Ladang’ Rekreasi Pasca Silaturahmi, Ustadz Khalid Basalamah: Jangan Jadikan Mudik Pintu Kemaksiatan
Bahkan, ada orang yang salat sesuai dengan keinginan dia yang kemudian disebut sebagai salat Daud oleh Ustaz Adi Hidayat. Sebutan salat Daut ini sendiri berasal dari istilah puasa Daud.
“Subuh dia salat, zuhur dia tak (mau salat, red). Asar dia salat, magrib dia tak (mau salat, red), itu salat Daud. Itu tidak ada. Dia melakukan itu, maksiat kepada Allah,” tutur Ustaz Adi.