Menu


Mengenal Perpustakaan dan Museum Bung Karno, Pengabadian Briliannya Sang Proklamator

Mengenal Perpustakaan dan Museum Bung Karno, Pengabadian Briliannya Sang Proklamator

Kredit Foto: Google Maps

Konten Jatim, Jakarta -

Siapa yang tak kenal Bung Karno? Ialah sosok yang sangat berpengaruh dan berjasa dalam sejarah bangsa Indonesia. Sosoknya diabadikan dalam Museum Bung Karno, Blitar.

Tak hanya museum, di kawasan yang sama juga terdapat Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Keberadaan keduanya dilandasi beberapa aspek, yakni historis ideologis, dan empiris. Perpustakaan dan Museum Bung Karno ini juga mendukung adanya makam Bung Karno, tak jauh dari sana.

Terdapat berbagai koleksi di Museum Bung Karno sebagai destinasi wisata sejarah. Misalnya, koleksi khusus, referensi, terbitan berkala, koleksi umum, nonbuku, koleksi anak dan remaja, sampai koleksi audio visual.

Baca Juga: Rocky Gerung: Trah Soekarno Menjadi Aspek Penting Dalam Menentukan Masa Depan PDIP

Perpustakaan dan museum ini diresmikan pada 3 Juli 2004 silam, oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Di bangunan barat bagian bawah, terletak museum yang menyimpan koleksi seperti lukisan, peninggalan, uang seri Bung Karno 1964, sampai serial sketsa Bung Karno di Rengasdengklok sebelum kemerdekaan.

Adapun total koleksi yang ada di museum ini menurut laman iHeritage ialah 2.200 barang.

Kepemilikan Perpustakaan dan Museum Bung Karno ini berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Kota Blitar dan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Baca Juga: Puan Maharani dan Prananda Prabowo Beradu, Megawati Sibuk Mikirin Trah Soekarno

Sejarah destinasi wisata yang satu ini bermula dari beberapa penyelenggara negara yang sepakat untuk mendirikan Museum Bung Karno. Pembangunan museum dan perpustakaan ini diketuai arsitek asal ITB, Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo.

Setelah pembangunan selesai dilaksanakan, gedung UPT-nya pun diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. 

Beberapa aspek yang melatarbelakangi pendirian museum ini, yakni aspek historis, ideologis, dan empiris. Ketiga aspek ini mengandung nilai dan pelajaran hidup yang begitu besar dan cocok untuk diteladani.

Baca Juga: Guntur Soekarnoputra Wanti-wanti Anies Hindari Dukungan dari AS, Ini Respons PKS

Kota Blitar sendiri punya tokoh-tokoh sejarah yang sangat patut dikenang, selain Bung Karno sang proklamator, ada pula Aryo Blitar sang adipati dan Shodancho Supriyadi yang tak pernah diketahui akhir hidupnya.

Adanya perpustakaan pun tak lepas dari Bung Karno yang sangat suka membaca dan menulis sehingga punya pemikiran dan ide yang begitu brilian. Pemikiran ini disebut laman Sejarahlengkap sebagai akar gagasan, ide, filosofi, ilmu, dan pendapatnya yang begitu bernilai.

Seperti disinggung sebelumnya, keberadaan Perpustakaan dan Museum Bung Karno menyokong adanya makam Bung Karno, yang menjadi wisata level regional, nasional, bahkan internasional.

Baca Juga: Sederet Aksi Soekarno Tolak Berbagai Hubungan dengan Israel

Perpustakaan dan museum ini juga membantu kebutuhan intelektual dan akademis semua lapisan masyarakat.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan