Menu


TNI-Polri Bantah Gunakan Bom untuk Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera OPM

TNI-Polri Bantah Gunakan Bom untuk Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera OPM

Kredit Foto: Antara/HO/Dokumen Pribadi

Konten Jatim, Jakarta -

Beredar video pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), meminta aparat Indonesia agar tidak menggunakan bom saat melakukan misi pembebasan dirinya. 

Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah mengenai penggunaan bom tersebut. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Donny Charles Go menjelaskan, anggota satgas yang terdiri dari TNI-Polri tidak sama sekali dibekali senjata bom dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air.

Baca Juga: Pilot Susi Air Minta Aparat Indonesia Tak Gunakan Bom saat Mencari Dirinya

"Anggota kami di lapangan tidak dibekali dengan senjata itu," kata Donny, mengutip Suara.com, Kamis (27/4/2023).

Donny menilai bahwa video sengaja disebarkan menjadi propaganda TPNPB-OPM. Tujuannya, untuk menyudutkan aparat yang sedang bertugas di lapangan.

"Itu bisa saja propaganda yang sengaja diembuskan untuk menyudutkan aparat yang berada di lapangan," ujarnya.

Dalam video yang beredar, tampak Kapten Philip menggunakan kaos berwarna hitam dan celana pendek. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terlihat sedang duduk di antara dua orang yang diduga pasukan TPNPB-OPM.

Belum diketahui secara detail di mana lokasi Kapten Philip saat itu. Dalam video, Kapten Philip menyebut video itu diambil pada Senin 24 April 2023. 

"Selamat siang hari ini Senin tanggal 24 bulan April tahun 2023," ujar Kapten Philip. 

Terhitung sudah tiga bulan Kapten Philip menjadi sandera TPNPB-OPM. Kapten Philip mengaku dirinya dalam kondisi sehat.

"Sekarang hampir tiga bulan dari waktu OPM menangkap saya di Parou. Saya masih hidup, masih sehat. Saya makan yang baik, minum yang baik," jelas dia.

Kapten Philip bercerita ia hidup bersama pasukan TPNPB-OPM. Dia meminta aparat Indonesia tidak menjatuhkan bom ketika mencari keberadaan dirinya.

"Saya tinggal bersama orang di sini, duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama tidak ada masalah dengan saya," jelas Kapten Philip.

"Indonesia lepas bom di daerah sini jadi tidak usah, kalau lepas bom itu bahaya untuk saya dan orang-orang di sini," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.