Puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilakukan sebagai pengganti puasa Ramadan yang belum dilaksanakan sebelumnya. Bayar utang puasa tersebut dianjurkan untuk segera dilaksanakan secepat mungkin setelah Ramadan berakhir.
Terkait waktunya, puasa qadha dilakukan di luar bulan suci Ramadan dan dikerjakan sebanyak hari puasa wajib yang ditinggalkan.
Lantas, apakah niat puasa qadha Ramadan wajib dilafalkan atau bolehkah diucapkan dalam hati?
Baca Juga: Buya Yahya Peringatkan untuk Hati-hati di Bulan Syawal, Ada Apa?
Pendakwah Buya Yahya menyebut bahwa niat puasa qadha Ramadan boleh diucapkan dalam hati, dan boleh untuk tidak dilafalkan, asalkan dengan syarat meyakini dalam hati bahwa puasa Ramadan memang wajib ditunaikan.
"Niat itu dalam hati bukan yang diucapkan lidah Anda. Biarpun diucapkan tidak sempurna tapi dalam keyakinan Anda sempurna, sudah sah," ujar Buya Yahya dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip Konten Jatim pada Kamis (27/4/2023).
"Anda sudah meyakini puasa Ramadan wajib, Anda punya hutang harus qadha. Makanya niat di dalam hati sudah cukup," tambahnya.
Kata Buya Yahya, ibadah jangan dibuat sulit. Puasa qadha Ramadan yang diniatkan dalam hati saja sudah sah.
"Niat yang panjang itu tidak harus Anda ikuti seperti itu. Niat di hati 'Aku puasa Ramadan', selesai. Jangan dibikin susah," tutur Buya Yahya.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Mencari Hari Baik Pernikahan dalam Pandangan Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Cuman di dalam niat (dalam hati) harus kita meyakini bahwasanya Ramadan adalah wajib. sudah selesai, puasa Anda sah," bebernya.