Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu sibuk mempersiapkan calon presiden (capres) 2024. Dia menilai apa yang dilakukan Jokowi tidak etis mengingat dirinya masih menjabat sebagai orang nomor satu RI.
"Kita juga agak bingung kenapa Presiden Jokowi justru sekarang lebih sibuk berkampanye atau menyiapkan putra mahkota untuk Pilpres 2024. Secara etis agak aneh rasanya," kata Refly Harun, dikutip dari Youtube-nya, Kamis (27/4/2023).
Baca Juga: Jokowi Bakal Undang Ketum Parpol Bahas Ganjar Capres, Said Didu: Ini Demokrasi Apa?
Menurut Refly, Jokowi masih punya waktu untuk melakukan banyak hal di samping urusan capres. Terlebih masa pemerintahan Jokowi belum berakhir hingga satu tahun ke depan.
"Pertama, masa pemerintahannya itu masih 2 tahun lagi kurang 1 bulan. Artinya ya masih ada kesempatan bagi dia untuk melakukan banyak hal," katanya.
"Kalau dalam masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat, itu masih separuh masa jabatan sehingga harusnya berkonsentrasi untuk do something. Tapi sepertinya yang dilihat itu hanya trend survei saja. Jadi kita bingung ada presiden yang terlalu sibuk untuk menyiapkan putra mahkota," pungkasnya.
Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan para ketua umum partai politik koalisi menyusul dinamika politik pencapresan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan setelah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/4).
Baca Juga: Resmi Dukung Ganjar Capres 2024, PPP Bakal Menghadap ke Presiden Jokowi
Menurut Zulhas, Jokowi mengundang para ketua umum untuk ngopi bareng, setelah agenda pertemuan 3 parpol pendukung Koalisi Indonesia Bersatu pada Kamis (27/04/23) esok.
"Nanti kita akan kumpul. Mudah-mudahan nanti cari waktu yang tepat, Bapak (Jokowi) akan mengumpulkan ketua-ketua umum partai untuk silaturahim," kata Zulhas.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024