2 peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang Hasanuddin menimbulkan kegaduhan dengan pihak Muhammadiyah karena komentar mereka mengenai golongan tersebut.
Kegaduhan antara BRIN dan Muhammadiyah memperpanjang daftar kontroversi BRIN semenjak Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) ini dibentuk pada 2019. BRIN disebut-sebut memang mempunyai beberapa masalah baik itu secara internal maupun eksternal.
Menyadur berbagai sumber pada Rabu (26/4/2023), berikut beberapa kontroversi yang disebabkan oleh BRIN dalam beberapa waktu ke belakang.
Baca Juga: 6 Fakta Peneliti BRIN Ingin Bunuh Muhammadiyah: Akui Dirinya Khilaf
Deretan Kontroversi BRIN
1. Hapus Nama Habibie
BRIN sempat bikin gaduh setelah mereka terang-terangan menghapus nama BJ Habibie dalam linimasa IPTEK Kantor BRIN. Padahal, Mantan Presiden ke-3 Indonesia ini memiliki jasa yang cukup besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Akibatnya, BRIN memperoleh kritik sana-sini dari sejumlah pihak.
2. Konflik Internal Anggota
Desas-desus mengabarkan bahwa BRIN memiliki masalah internal antara anggotanya. Meskipun hal ini belum bisa dibuktikan secara pasti, banyak pihak yang menduga hal ini karena kinerja BRIN yang kurang memuaskan sejak awal dibentuk.
Baca Juga: Profil Thomas Djamaluddin, Peneliti BRIN Pemantik Amarah Muhammadiyah
3. Sebarkan Informasi “Sesat”
Salah seorang peneliti BRIN bernama Erma Yulihastin sempat dianggap menyebarkan berita sesat karena memprediksi cuaca ekstrem di Jabodetabek. Namun, informasi tersebut nyatanya salah dan cuaca ekstrem yang dimaksud tidak pernah muncul, menyebabkan keabsahan BRIN dipertanyakan oleh banyak orang.
Pihak BRIN mengaku mereka memiliki cara berbeda dalam memprediksi cuaca. Namun, jika hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan, akan lebih baik bagi BRIN untuk membiarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO