Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang mengatakan, bukan sesuatu yang mustahil jika Prabowo Subianto harus mengalah dan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
"Kemungkinan itu selalu ada karena pengalaman telah membuktikan bahwa Prabowo Subianto justru masuk dalam gerbong Jokowi sebagai menteri. Maka pilihan sebagai cawapres bukan sesuatu yang mustahil bagi Prabowo," kata Ahmad Atang, dikutip dari Suara, Rabu, (26/4/2023).
Baca Juga: Setelah Timbulkan Kegaduhan, Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin Puji Muhammadiyah
Dia mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan peluang koalisi besar merapat ke PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo sehingga hanya ada dua pasangan calon yang bertarung dalam Pilpres 2024.
"Kuncinya kalau Presiden Jokowi mampu meyakinkan Prabowo untuk menjadi cawapres atau tidak maju sama sekali. Ini tentu pilihan sulit bagi Prabowo," katanya.
Menurut dia, memang ada titik krusial untuk membangun kompromi politik karena antara koalisi besar dan PDI Perjuangan memiliki calon presiden.
"Jika keduanya bergabung tentu hanya satu capres yang diusung. Disini tentu harus ada yang mengalah," kata pengajar ilmu komunikasi politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu.
"Dan kemungkinan Prabowo mengalah itu selalu ada karena pengalaman telah membuktikan bahwa Prabowo yang sebelumnya menjadi rival Jokowi pada Pilpres 2019 lalu justeru masuk dalam gerbong Jokowi sebagai menteri," katanya.
Baca Juga:Yakin Anies Tak Akan Maju Nyapres, Mantan Politisi NasDem: Dia Sendiri Masih Bingung
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024