Menu


Anggota Koalisi Perubahan Belum Mampu Raih Suara Pemilih Kritis, Sinyal Bahaya bagi Anies?

Anggota Koalisi Perubahan Belum Mampu Raih Suara Pemilih Kritis, Sinyal Bahaya bagi Anies?

Kredit Foto: Fajar

Konten Jatim, Depok -

Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menyebut bahwa pemilih kritis menentukan pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya jumlah pemilih dengan karakter ini mencapai 80 persen dari total pemilih nasional pada 2024.

Ini bisa menjadi hasil kurang baik bagi calon presiden (Capres) usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Mengutip Akurat.co pada Selasa (25/4/2023), partai pendukung Anies Baswedan yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum mampu merebut simpati dari pemilih kritis.

Hal ini diketahui dari rendahnya dukungan dari kalangan pemilih kritis terhadap tiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dari hasil survei SMRC terhadap 831 responden pemilih kritis yang dilakukan selama 18-19 April 2023.

Baca Juga: Disebut Jadi Cawapres Koalisi Perubahan, Ini Jawaban Mahfud MD

Survei tersebut  menunjukkan Partai NasDem selaku pelopor pendukung Anies Baswedan Hanya mendapatkan dukungan 4,9 persen. Sedangkan Partai Demokrat 5,1 persen dan PKS 4,4 persen.

“Partai-partai lain di bawah 4 persen,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, memaparkan hasil survei melalui tayangan channel Youtube SMRC, yang dipantau dari Jakarta, Selasa (25/4/2023).

SMRC menempatkan PDIP (16,1 persen), Gerindra (11,7 persen) dan Golkar (8,7 persen), sebagai tiga besar parpol dengan elektabilitas tinggi atau menjadi favorit pemilih kritis. Diikuti PKB (6,1 persen) dan Demokrat (5,1 persen).

Sementara PAN dan PPP selaku parpol parlemen mendapatkan dukungan di bawah 3 persen. Kalah dari Perindo yang mendapatkan dukungan sebesar 3,3 persen.

Angka tersebut didapatkan setelah responden diberi pertanyaan partai apa yang akan dipilih apabila pemilu legislatif digelar sekarang. Pengambilan data dilakukan pada 18-19 April 2023 melibatkan 831 responden yang sebanyak  31,2 persen belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Denny Indrayana: PK Moeldoko Dilakukan untuk Gagalkan Pencapresan Anies

Elektabilitas Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS juga tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Nasdem pada April 2020 mendapatkan dukungan 3,4 persen sedangkan sekarang ini hanya 4,9 persen atau tidak tembus 2 persen.

Partai Demokrat pada April 2020 mendapat dukungan 3 persen data sekarang sebesar 5,1 persen. Tak mengalami peningkatan signifikan. PKS pun demikian dari 3,6 persen menjadi 4,4 persen.

Baca Juga: Survei SMRC: PDIP Melemah Namun Belum Goyah, Gerindra dan Golkar Menguat

Dari 9 parpol parlemen perubahan signifikan dapat dilihat dari tren dukungan PDIP. Dari 23,1 persen pada April 2020 menjadi 16,1 persen. Kendati demikian PDIP masih berada pada peringkat pertama partai dengan elektabilitas tinggi dari kalangan pemilih kritis.

Partai Golkar menjadi satu-satunya parpol parlemen yang mengalami penguatan secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Dari 5,1 persen menjadi 8,7 persen atau menguat 3,6 persen.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.