Menu


KKB Minta Australia dan Selandia Baru Kirimkan Senjata, TNI Siaga Tempur

KKB Minta Australia dan Selandia Baru Kirimkan Senjata, TNI Siaga Tempur

Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe

Konten Jatim, Surabaya -

Panglima TNI Yudo Margono menaikkan status di Papua menjadi siaga tempur. Gerakan Papua Merdeka atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau disebut Kelombok Kriminal Bersenjata (KKB) meminta Pemerintah Australia dan Selandia Baru untuk membantu dan mengirimkan senjata.

Panglima TNI Yudo Margono menaikkan status di Papua menjadi siaga tempur pasca penyerangan markas TNI di Ndugama, Sabtu 15 April 2023. Penyerangan markas TNI oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKN menewaskan prajurit TNI.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Pemerintah tak Boleh Diam Hadapi KKB

Kepala Urusan Luar Negeri & Ketua Dewan Diplomatik TPNPB-OPM/Gerakan Papua Merdeka, Amatus Akouboo Douw dalam siaran pers, Sabtu 22 April 2023 mengatakan, menyerukan kepada Australia dan Selandia Baru untuk membantu TPNPB - OPM dalam perang melawan TNI.

TPNPB-OPM juga meminta PBB untuk ikut intervensi dalam perang tersebut.

"TPNPB OPM menyerukan kepada pemerintah Australia dan Selandia Baru untuk datang membantu kami dan mengirimkan tentara Australia dan Selandia Baru ke Papua dan memberikan senjata, amunisi, granat, roket, dan peralatan telekomunikasi," kata Amatus dalam keterangannya.

Menurut Amatus, Pemerintah Indonesia baru-baru ini menaikkan status perang, kemudian mengirimkan personel besar-besaran yang dilengkapi dengan peralatan perang militer ke Ndugama.

Baca Juga: Cak Imin Berpotensi Tinggalkan Prabowo Usai Ganjar Jadi Capres PDIP?

"Oleh karena itu kami juga menyerukan kepada negara-negara anggota PBB yang memang memberikan bantuan militer ke Ukraina, sekarang saatnya memberikan bantuan yang sama kepada TPNPB OPM untuk mencari jalan kemerdekaan Papua Barat," tutur Amatus.

"Kami sekarang memanggil rekan-rekan Perang Dunia Kedua kami, yaitu warga Australia dan Selandia Baru, untuk membela kami," lanjutnya.

Dalam keterangan persnya Amatus menyerukan kepada Perdana Menteri Australia untuk membahas Perang Papua Barat yang sedang berlangsung. Amatus juga meminta Negara-negara Anggota PBB untuk turut intervensi dalam perang tersebut.

Baca Juga: Cari Pendamping Ganjar, Jokowi Bakal Lobi Prabowo?

Dia menjelaskan, selama serangan militer TNI baru-baru ini terhadap penduduk di Distrik Ndugama dalam upaya mereka yang gagal untuk membebaskan sandera Selandia Baru Mr Phillip Mehrtens.

"Dua warga sipil ditembak mati oleh pasukan militer Indonesia termasuk seorang wanita hamil," jelasnya.

Menurut Amatus, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) membalas dengan membunuh 36 tentara Indonesia.

TPNPB OPM juga menyita senjata mereka termasuk 3 senapan mesin, 9 senapan sniper dan lebih dari 3.000 butir amunisi.

Baca Juga: Elektoral Melejit, Prabowo Dianggap Cawapres Paling Kuat Buat Ganjar

"Mayat tentara Indonesia sedang membusuk dengan cepat, di wilayah Pertahanan Pasukan TPNPB Ndugama Derakma," kata dia. TPNPB lanjut Amatus, akan mengizinkan TNI mengambil jenazah mereka.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.