Gerindra disebut partai terkuat untuk menandingi PDI Perjuangan (PDIP), oleh pengamat politik Jamiluddin Ritonga.
Maka pernyataan Presiden Jokowi bisa saja akan melukai Gerindra karena menempatkan ketua umumnya menjadi cawapres Ganjar Pranowo, yang notabene, sebagai petugas partai dari PDIP.
“Karena itu, tawaran untuk menjadi cawapresnya Ganjar dapat dinilai sebagai penghinaan. Hal itu tidak hanya pada dirinya, tapi juga kepada partainya (Gerindra),” kata Jamiluddin Ritonga, Minggu (23/4).
Baca Juga: Setelah Kediaman Jokowi, Prabowo Silaturahmi ke Habib Syech
Dengan menempatkan Prabowo sebagai bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo sama saja menghina Partai Gerindra dan Prabowo.
Pengamat Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, merespons pernyataan Presiden Jokowi yang mengategorikan Prabowo sebagai salah satu tokoh potensial untuk menjadi cawapres Ganjar.
Jamiluddin berujar, saat ini Gerindra adalah partai terkuat untuk menandingi PDIP.
Baca Juga: Jokowi Unggah Foto Bersama Prabowo saat Idul Fitri, Warganet: Tanda-tanda RI 1
Maka pernyataan Presiden Jokowi bisa saja akan melukai Gerindra karena menempatkan ketua umumnya menjadi cawapres Ganjar, yang notabene-nya sebagai petugas partai dari PDIP.
“Partainya diyakininya dapat bersaing dengan PDIP pada Pileg dan Pilpres 2024,” kata Jamiluddin, Minggu (24/4).
Di sisi lain, sinyal penolakan sebagai cawapres Ganjar juga sudah diutarakan Prabowo saat menyebut keinginan Gerindra untuk mengusung ketua umumnya sebagai capres 2024.
“Prabowo menolak secara halus saat ditawarkan menjadi cawapres Ganjar. Ini sekaligus tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikan dirinya menjadi cawapres,” jelasnya.
Baca Juga: Ganjar Resmi Diusung Jadi Capres, Jokowi Mania Tetap Dukung Prabowo di Pilpres 2024
“Prabowo dengan jawaban itu ingin mengatakan dirinya ada di level capres,” tutupnya.
Bahkan, Prabowo menyakini bakal menang di Pilpres 2024 mendatang.
“Ya, partai saya mencalonkan saya sebagai capres. Dan partai saya agak kuat sekarang,” kata Prabowo usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Solo, Sabtu (22/4/2023).
Kendati begitu, Menteri Pertahanan itu melihat perkembangan politik perihal dengan menjadi cawapres.
Prabowo tak mau berspekulasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
“Ya perkembangan nanti dinamika kalau saat (ini) beliau kan sudah dicalonkan capres kecuali nanti ada perkembangan dinamika. Jangan berandai-andai ya,” ucapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024