Ada yang namanya istilah qadha puasa atau puasa qadha, yaitu puasa yang dilakukan untuk menggantikan puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadan. Puasa ini wajib dilakukan bagi siapa pun yang meninggalkan puasa wajib di bulan Ramadan.
Mereka yang berani untuk tidak melaksanakan puasa qadha, harus bersiap menerima dosa karena sudah menentang perintah Allah SWT. Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa qadha amat dianjurkan dilakukan di bulan Sya’ban.
“Siapa yang melaksanakan puasa qadha pada hari Senin di bulan Sya’ban, dirinya akan mendapatkan 3 puasa sekaligus, yaitu puasa qadha, puasa sunnah hari Senin dan puasa sunnah bulan Sya’ban,” kata Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramah yang diunggah ke YouTube, dikutip pada Rabu (19/4/2023).
Baca Juga: Cara Membawa Semangat Bulan Ramadan ke Bulan-Bulan Lain Menurut Ustadz Abdul Somad
Selain itu, Ustadz Abdul Somad menjelaskan kalau seseorang hanya perlu membaca 1 niat puasa saja, yakni niat untuk puasa qadha. Tidak perlu membacakan niat-niat puasa lain, dan mereka bisa mendapat pahala yang banyak.
“Batasnya kapan? Sampai masuk bulan Ramadan ini. Bagaimana jika sampai bulan Ramadan belum qadha puasa? Maka akan dilanjutkan nanti di bulan Syawal plus membayar fidyah,” kata Ustadz Abdul Somad.
Fidyah merupakan jenis zakat yang dibayarkan oleh umat Islam yang tidak berpuasa di bulan Ramadan. Jumlah pembayarannya adalah 1 hari makan fakir miskin, yang bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar mulai dari bahan pokok dan sebagainya.
Jika puasa qadha dari Ramadan tahun lalu tidak sempat dilakukan sebelum Ramadan tahun ini tiba, maka puasa qadha dilakukan di bulan Syawal sesuai dengan jumlah hari yang tidak puasa dan diharuskan pula membayar fidyah.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Kenapa Perdebatan Penetapan Tanggal Lebaran Selalu Ada di Indonesia
