Polemik salat Idulfitri di lapangan yang hendak dilangsungkan jamaah Muhammadiyah pada Jumat 21 April 2023 mendatang membuat sejumlah pihak harus ikut merespon. Melansir Suara.com pada Rabu (19/4/2023), salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD menganggap polemik itu tidak perlu terjadi karena karena perbedaan dalam memandang waktu Idulfitri merupakan hal yang wajar.
"Intinya perbedaan waktu salat jangan menimbulkan perpecahan. Muhammadiyah dan NU hari rayanya sama, 1 Syawal," kata Mahfud MD di Command Center PJR Korlantas Tol Jakarta-Cikampek KM 29, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga: Polemik Salat Ied di Lapangan, Menag Yaqut Minta Jangan Sampai Pemda Tidak Fasilitasi Muhammadiyah
Dia menjelaskan perbedaan tafsir Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama merujuk pada hal yang sama, yaitu Idulfitri pada 1 Syawal.
"Kalau Muhammadiyah itu asal bulan sudah di ufuk, seberapapun kecilnya, itu sudah salat. Kalau yang NU, itu perlu nunggu sebentar bulannya," tutur dia.
Untuk itu, Mahfud MD berharap tidak ada perpecahan di antara masyarakat karena adanya perbedaan pandangan ini. "Sama benarnya. Makanya jangan bertengkar karena hari rayanya sama. 1 Syawal," tambah dia.
Mengenai konflik di Pekalongan dan Sukabumi, Mahfud menegaskan masalah tersebut sudah selesai dan warga Muhammadiyah telah dipersilakan untuk menjalankan salat Id pada Jumat (21/4/2023) mendatang.
Baca Juga: Kemenag Anjurkan Salat Gerhana Jelang Gerhana Matahari Hibrida
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024