Buya Yahya mengungkap makna kalimat kembali suci di Hari Raya Idul Fitri. Dia mengatakan kalimat ini bukanlah jaminan bagi setiap muslim akan kembali bersih dari dosa setelah berpuasa di bulan Ramadan.
Dia mengakan, makna kembali suci merujuk pada sebuah pengharapan. Harapan setelah menunaikan ibadah di bulan penuh ampunan.
Baca Juga: Hukumnya Sunah Muakkad, Salat Idulfitri Sebaiknya Dilakukan di Lapangan atau Masjid?
"Artinya berharap semoga dengan Idul Fitri ini kita telah kembali kepada suci karena telah menghadap kepada Allah dengan salat, tarawih, puasa, kemudian di hari raya menjalin hubungan baik dengan sesama. Maka semoga kembali kepada Fitrah," ujar Buya Yahya.
"Jadi ini makna doa, pengharapan. Kan ada hadis, 'Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni'. Karena apa? Ramadan gak aktif," ungkap dia.
Adapun ciri-ciri orang yang kembali suci di Hari Raya Idul Fitri adalah mereka yang aktif beribadah di bulan Ramadan.
Baca Juga: Lebih Baik Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan? Ini Penjelasan Buya Yahya
"Makanya kalau orang aktif di Ramadan dia termasuk golongan ahli Fitrah. Hari rayanya pun digelari dengan Idul Fitri, karena di hari itu kita beribadah kepada Allah di bulan pengampunan, dosa dihapuskan oleh Allah karena kita serius urusan, maka fitri bersih seolah kita sudah bersih dari dosa," jelas Buya Yahya.
"Ramadan adalah bulan pengampunan. Tapi apakah setiap masuk Ramadan dosa diampuni? ya nggak dong. Hanya yang berjuang yang diampuni."