Menu


Rajin OTT Dalam Seminggu, KPK Alihkan Isu Firli Bahuri?

Rajin OTT Dalam Seminggu, KPK Alihkan Isu Firli Bahuri?

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU

Konten Jatim, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan tiga Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan dalam seminggu merupakan pengalihan isu, terkait maraknya laporan dugaan pelanggaran etik Ketua KPK, Firli Bahuri.

Bantahan disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri merespons tuduhan pihak-pihak yang menyebut OTT hanya pengalihan isu kebocoran dokumen.

Baca Juga: Yana Mulyana Terjaring OTT KPK, Gerindra: Mengapa saat Partai Elektabilitasnya Naik Tinggi

"Tidak benarlah itu," ujar Ali Fikri kepada wartawan, di kantornya, Selasa (18/4/2023).

Menurut Ali, bisa saja tuduhan OTT pengalihan isu itu dilakukan oleh pihak yang pro terhadap koruptor. Sebab, mereka tidak suka dengan pemberantasan korupsi yang terus berjalan.

Ali menjelaskan, kegiatan tangkap tangan membutuhkan persiapan matang. Bahkan, tidak cukup dalam dua hari.

"Kegiatan tangkap tangan itu persiapannya tidak sehari dua hari. Dibutuhkan kerja tim dengan matang. Bukan kerja perorangan," kata Ali Fikri.

Ia mengklaim sistem kerja di KPK telah dibangun secara kuat. Kerja pemberantasan korupsi tidak mungkin terpengaruh dengan sejumlah laporan yang melibatkan pimpinan KPK.

Namun demikian, pihaknya menghormati setiap laporan yang telah dilayangkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Dan saat ini, KPK menunggu kerja dari Dewas untuk memutuskan hasil penyelidikan dari laporan-laporan tersebut.

Diketahui, dalam kurun waktu delapan hari, KPK melakukan tiga kali OTT.

OTT pertama pada Kamis (6/4/2023) terhadap Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.

Baca Juga: Yana Mulyana dan Lima Tersangka Lain Dalam Kasus Suap Terjaring OTT KPK

Enam hari kemudian, KPK kembali melakukan OTT terkait kasus korupsi pemeliharaan jalur kereta yang melibatkan pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam kasus ini, KPK melabeli 10 orang sebagai tersangka.

Lanjut pada Jumat (14/4/2023), tim KPK masih dalam operasi senyap menangkap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana terkait kasus suap program Bandung Smart City yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.