Apa itu surat Madaniyah? Surat Madaniyah ialah surah-surah Al-Qur’an yang turun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat ini juga memiliki cirinya sendiri.
Pembagian ayat-ayat Al-Qur’an secara umum dikelompokkan berdasarkan periode dan tempat turunnya, dibagi menjadi surat Makkiyah dan Madaniyah. Surat-surat yang turun sebelum Rasulullah hijrah mulai dari ayat pertama di Gua Hira, disebut surat Makkiyah.
Baca Juga: Apa Itu Surat Makkiyah? Ini Penjelasan dan Ciri-Cirinya
Surat Madaniyah ialah surat atau sebagian besar ayat dalam surat tersebut yang turun di periode Madinah, setelah umat Islam hijrah pada 622 masehi. Selain itu, ada pula surah yang turun saat nabi pergi ke luar Madinah, tetapi masih dalam periode usai hijrah ke Madinah.
Sebelumnya, perlu diketahui, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur selama 23 tahun. Adapun pembagian periode turunnya surat-surat dalam Al-Qur’an itu bertujuan sebagai pembabakan waktu demi mengetahui hukum fikih nasikh dan mansukh.
Baca Juga: Sederet Surat Makkiyah Menurut Riwayat Ibnu Abbas
Salah satu contoh hukum Islam yang ‘diganti’ dengan adanya hukum fikih nasikh dan mansukh ialah aturan arah kiblat Baitul Maqdis menjadi menghadap Ka’bah.
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya," (QS. Al-Baqarah [2]: 144).
Ayat-ayat surat Madaniyah diturunkan saat Islam telah kuat di Madinah, sehingga berkaitan dengan sosial-masyarakat, tata negara, muamalah, hingga hubungan sesama manusia. Berbeda dengan surat Makkiyah yang didominasi akidah dan penguatan iman.
Baca Juga: Asbabun Nuzul Turunnya Surat Al Falaq
Di Al-Qur’an, terdapat 27 surat Madaniyah, mulai dari Surat Al-Baqarah sendiri yang merupakan surat Madaniyah.
Ciri-ciri
Ciri-ciri surat Madaniyah dalam Al-Qur’an ialah sebagai berikut:
Baca Juga: Keistimewaan Surat Al Baqarah, Terutama 2 Ayat Terakhir
- Didominasi ayat-ayat yang panjang;
- Didominasi pembahasan tentang masalah sosial kemasyarakatan dan hukum;
- Lazimnya didahului dengan panggilan: "Yâ Ayyuhâ al-Ladzîna Amanû" (Wahai orang-orang yang beriman)
