Menu


Mengapa Amalan Harta Lebih Besar Pahalanya Dibandingkan Salat? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Mengapa Amalan Harta Lebih Besar Pahalanya Dibandingkan Salat? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Kredit Foto: Tangkapan layar Youtube Ustadz Adi Hidayat Official

Konten Jatim, Jakarta -

Salat merupakan salah satu jenis dari amalan fisik atau amalan yang dilakukan oleh bagian tubuh umat Islam. Amalan ini pun wajib untuk dilakukan.

Dalam kewajibannya ini, setiap amalan salat yang dikerjakan akan diberikan sepuluh kebaikan, belum terhitung dengan perhitungan lainnya seperti berjemaah.

Namun, amalan ini terlihat lebih sedikit dengan besarnya pahala untuk amalan melalui harta seperti sedekah atau bahkan zakat dan infak.

Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, amalan paling sedikit dengan mengeluarkan harta adalah sebesar tujuh ratus pahala. Tentu jika dibayangkan akan lebih besar.

Baca Juga: Tak Bisa Diperhitungan dengan Kalkulator Manusia, Begini Perhitungan Pahala dari Salat

Hal ini terjadi karena tak semua orang mau menyisihkan uang mereka, terlebih dengan pengertian infak yang menyisihkan sebagian dari harta ataupun penghasilan untuk suatu kepentingan.

Jika seseorang memiliki penghasilan hingga Rp100 juta, ia belum tentu mau menyisihkan Rp50 juta untuk amalan harta.

Hal inilah yang menyebabkan amalan harta memiliki perhitungan yang lebih besar. Perhitungan ini pun dijelaskan secara langsung di dalam surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab'a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā'ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

“Jadi, standarnya kalau keluar satu rupiah, kalikan tujuh, kali seratus. Berapa? Tujuh ratus. Nah, tujuh ratus bukan pahala akhir, itu standar,” kata Ustaz Adi.

Baca Juga: Harta Bisa Jadi Amalan yang Datangkan Pahala Luar Biasa

Ustaz Adi juga menjelaskan bahwa kita akan diberikan pahala sesuai perhitungan jika kita menghitung pahala kita. Namun, jika kita tidak menghitung, maka yang terjadi adalah sebaliknya.

“Kalau tidak berhitung, maka Allah melipatgandakan tanpa hitungan bagi siapa yang dikehendaki,” ucap Ustaz Adi.