Menu


Tak Bisa Diperhitungkan dengan Kalkulator Manusia, Begini Perhitungan Pahala dari Salat

Tak Bisa Diperhitungkan dengan Kalkulator Manusia, Begini Perhitungan Pahala dari Salat

Kredit Foto: Freepik/Rawpixel

Konten Jatim, Jakarta -

Salat merupakan kewajiban bagi umat Muslim tanpa terkecuali. Hanya para wanita yang sedang haid dan anak-anak yang belum baligh yang bisa meninggalkan salat.

Di balik kewajibannya, pahala dari ibadah salat ini tak bisa dianggap remeh. Pasalnya, perhitungan dari ibadah salat ini akan sangat panjang dan tak bisa dikalkulasikan secara mudah.

Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, salat merupakan bagian dari amalan fisik atau amalan yang perlu dikerjakan oleh tubuh kita.

“Salat itu amalan fisik, sekali salat itu mendapatkan sepuluh kebaikan,” kata Ustaz Adi.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Allah Tidak Perlu Puasa dari Orang yang Memperbanyak Dosa

Sepuluh kebaikan mungkin masih terlihat kecil, tetapi kebaikan yang disebutkan ini bisa bertambah lebih besar lagi jika kita salat berjemaah.

Pasalnya, setiap kali salat berjemaah, pahala kita akan dikalikan dengan dua puluh tujuh kebaikan. Jumlah kebaikan ini pun akan dikalikan dengan sepuluh kebaikan.

Belum selesai sampai di sana, kita juga bisa mendapatkan kebaikan lainnya jika kita beribadah di masjid, baik seorang diri maupun bersama para jemaah yang lain.

Setiap kali melakukan salat di masjid, kita akan mendapatkan dua puluh lima kebaikan. Tentu jumlah ini masih harus dikalikan dengan jumlah kebaikan lainnya.

Jika kita salat berjemaah di masjid, maka kita bisa mengalikan dua puluh lima kebaikan dengan dua puluh tujuh dan sepuluh kebaikan sebelumnya.

Baca Juga: Tak Membatalkan Puasa, Tapi Hindari Hal Ini Jika Tak Ingin Pahala Berpuasa Gugur

Selain dari apa yang dijabarkan oleh Ustaz Adi, masih ada kebaikan lainnya yang belum terhitung jika melihat pada hadits Muslim mengenai shaf salat.

“Di hadits Muslim, jarak satu, kedua, ketiga, keempat, masing-masing lima ratus tahun. Jadi hitungannya bukan satu, dua, tiga, terlalu kecil. Nanti tampaknya saat di akhirat. Kalau pahala itu bicaranya di akhirat, bukan dunia.”