Partai Demokrat yakin bahwa Anas Urbaningrum tidak berniat melakukan serangan ke partai maupun ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut bahwa Anas Urbaningrum jadi korban adu domba dari para loyalisnya, yaitu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Moeldoko.
Baca Juga: Kalau Tak Reshuffle Moeldoko, Jokowi Bakal Dicap Ikut Penjegalan Pencapresan Anies
“Lihat saja statement yang dibangun, statementnya kan dibangun oleh dua kubu itu dan saya katakan justru yang jadi korban saat ini Mas Anas,” kata Herman, mengutip fajar.co.id, Selasa (18/4/2023).
Herman pun sesumbar bahwa SBY siap untuk menerima Anas Urbaningrum pasca kebebasannya tersebut.
“Jadi Pak SBY terbuka kepada siapapun,” tambahnya.
Anas Urbaningrum kemudian diminta segera sadar bahwa Anas hanya menjadi korban bully menjelang gelaran Pemilu 2024.
“Mas Anas sahabat saya dan kasihan kalau akhirnya jadi korban bully banyak pihak akibat dari korban adu domba dua pihak ini,” jelasnya.
Mengenai pernyataan Anas mengenai politik kebaikan, Herman Khaeron pun mendukung hal tersebut.
“Saya setuju kalau Mas Anas mengatakan bahwa politiknya adalah politik kebaikan, bukan politik permusuhan, itu bagus. Jangan digesek-gesek oleh kubu-kubu yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024