Ketika bulan Ramadan tiba, umat Muslim umumnya akan fokus dengan amalan-amalan untuk menambahkan pahala selain dengan berpuasa.
Meski ada berbagai macam amalan yang bisa dikerjakan dan menguntungkan umat Muslim yang mengerjakan, ada dua amalan yang hendaknya tidak ditinggalkan ketika bulan Ramadan.
Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, dua amalan ini merupakan amalan dasar. Amalan dasar pertama merupakan kewajiban, amalan dasar kedua merupakan fokus tambahan.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Allah Tidak Perlu Puasa dari Orang yang Memperbanyak Dosa
Dua amalan ini pun di bagi menjadi dua, yakni amalan siang dan malam. Pada amalan siang, amalan ini disebut dengan shiyam.
“(Amalan ini, red) dimulai dari fajar, kemudian berbuka di waktu magrib,” kata Ustaz Adi. Dengan penjelasan ini, bisa disimpulkan bahwa amalan wajib yang dimaksudkan adalah berpuasa.
Sebagaimana dengan surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Sudah sangat jelas bahwa puasa merupakan sebuah kewajiban. Meski wajib, puasa harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus.
“Kemudian kemuliaannya kalau benar ditunaikan maka akan menghasilkan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Ustaz Adi.
Baca Juga: Tak Membatalkan Puasa, Tapi Hindari Hal Ini Jika Tak Ingin Pahala Berpuasa Gugur
Berikutnya untuk amalan malam atau amalan kedua, Ustaz Adi menyebutnya dengan qiyam. Qiyam memiliki arti berdiri. Dalam konteks ibadah, maksudnya adalah salat.
“Salatnya disebut shalatul lail, cara penunaian rukun dan syaratnya disebut dengan qiyam, sifatnya disebut dengan tarawih,” ucap Ustaz Adi.