Partai Demokrat hingga saat ini masih percaya diri bahwa Anas Urbaningrum tidak berniat melakukan serangan ke partai maupun ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepala BPOKK Demokrat, Herman Khaeron pun malah mengklaim, Anas Urbaningrum telah jadi korban adu domba dari para loyalisnya, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Moeldoko.
Baca Juga: 14 Hari Setelah Dipecat Firli Bahuri, Endar Priantoro: Saya Masih Ditugaskan di KPK
“Lihat saja statement yang dibangun, statementnya kan dibangun oleh dua kubu itu dan saya katakan justru yang jadi korban saat ini Mas Anas,” kata Herman, Senin (17/4/2023).
Herman pun sesumbar bahwa SBY siap untuk menerima Anas Urbaningrum pasca kebebasannya tersebut.
“Jadi Pak SBY terbuka kepada siapapun,” imbuhnya.
Anas Urbaningrum kemudian diminta segera sadar bahwa Anas hanya menjadi korban bully menjelang gelaran Pemilu 2024.
“Mas Anas sahabat saya dan kasihan kalau akhirnya jadi korban bully banyak pihak akibat dari korban adu domba dua pihak ini,” klaimnya.
Mengenai pernyataan Anas mengenai politik kebaikan, Herman Khaeron pun mendukung hal tersebut.
Baca Juga: Masih Terus ‘Cari Muka’ ke Jokowi, Rocky Gerung Minta Menteri Bahlil Hati-Hati
“Saya setuju kalau Mas Anas mengatakan bahwa politiknya adalah politik kebaikan, bukan politik permusuhan, itu bagus. Jangan digesek-gesek oleh kubu-kubu yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan