Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat bakal calon presiden (Capres) 2024.
Pasalnya, usai melontarkan kalimat penolakan terhadap Timnas Israel untuk bermain di Piala Dunia U20, elektabilitasnya menyurut. Namun, tak lama setelah itu, pendukungnya menjamur lagi.
Baca Juga: Golkar dan Gerindra Sudah Sepakat untuk Bangun Koalisi Besar
Rocky menilai, Ganjar akan lebih aman seandainya sejak awal dirinya berseberangan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan memilih menjadi pengikut Megawati Soekarnoputri.
“Ganjar udah tau Mega berseberangan dengan Jokowi, kan bagi Ibu Mega, Ganjar itu kuda troyanya Jokowi yang mengambil alih PDIP,” kata Rocky, dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Senin (18/4/2023).
“Sebetulnya jika Ganjar itu mau berpikir liar, ya dia maki-maki aja Jokowi. Jadi kalau dia maki-maki Jokowi, elektabilitasnya tinggi, ibu Mega oke ini adalah kuda troya saya ke Jokowi,” lanjutnya.
Baca Juga: Berandai-andai Anies Gagal Nyapres, Amien Rais Bakal Langsung Kabur ke Prabowo
Namun kini justru sebaliknya, Megawati mencurigai Ganjar lantaran menilainya sebagai kuda troya bagi Jokowi untuk merebut PDI Perjuangan (PDIP) dari tangan Megawati.
Sementara itu, menurut Rocky, pernyataan yang dilontarkan Ganjar soal penolakan terhadap Israel juga terlambat untuk merebut hati Megawati.
“Itu sangat terlambat. Kalau soal kemarin, isu Israel itu kan isu yang sangat sederhana tapi diputer-puter jadi Ganjar terjebak lagi di situ. Jadi Ganjar nggak punya kemampuan untuk ‘gue ini capres bukan yang dicalonkan oleh presiden,” terangnya.
Baca Juga: Puan Maharani dan Prananda Prabowo Beradu, Megawati Sibuk Mikirin Trah Soekarno
“Jadi dia lemahnya di situ, maka Mega akan menganggap lha Jokowi itu petugas gue, Ganjar petugasnya Jokowi, berarti Ganjar adalah petugas petugas dong,” tandasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
