Menu


Tak Tertarik Gabung Koalisi Besar, Partai Ummat Teguh Dukung Anies

Tak Tertarik Gabung Koalisi Besar, Partai Ummat Teguh Dukung Anies

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin mengaku pihaknya tak tertarik dengan Koalisi Besar yang diinisiasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mau berapa pun jumlah partai yang bergabung, Partai Ummat tetap berada di jalur oposisi.

"Kalau itu koalisi itu untuk melestarikan yang ada sekarang, tentu kita nggak tertarik untuk ke sana. Mau dia koalisinya berapa partai, mau koalisinya banyak partai, bagi kita, ya, biarin saja," kata Nazaruddin, Senin (17/4/2023).

Baca Juga: Jokowi Kerap Endorse Suatu Tokoh untuk Maju Pilpres 2024, Sosiolog: Politik Era Baru

Nazaruddin menjelaskan kalau sikap Partai Ummat selama ini tidak pernah berubah di mana tetap berada di luar pemerintahan. Hal tersebut selalu dipegang Partai Ummat karena menginginkan adanya perubahan.

"Karena kita punya keyakinan, kita punya keyakinan bahwa rakyat kita ini butuh perubahan," ujarnya.

Ketimbang bergabung dengan Koalisi Besar, Nazaruddin mengungkapkan kalau Partai Ummat lebih memilih untuk berkoalisi dengan rakyat. Ia tidak masalah apabila harus berjalanan sendirian demi memperjuangkan adanya perubahan yang didambakan rakyat.

Baca Juga: Golkar dan Gerindra Sudah Sepakat untuk Bangun Koalisi Besar

Sejauh ini, Partai Ummat mengaku mendukung Anies Baswedan yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dan PKS.

"Kita sudah sampaikan dukungan kita kepada Anies Baswedan dalam rakernas kemarin karena kita yakin bahwa visinya Anies adalah perubahan, makanya kita dukung," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Nazaruddin sempat menanggapi perihal ucapan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais. Di mana sebelumnya, Amien Rais mengungkapkan kalau dirinya bakal mendukung Prabowo Subianto apabila Anies gagal mendapatkan tiket capres 2024.

Nazaruddin mengatakan kalau ucapan Amien tersebut sebatas menjawab pertanyaan pengandaian. Sehingga, menurutnya ucapan mantan ketua umum PAN tersebut tidak bisa dijadikan parameter.

Baca Juga: Puan Maharani dan Prananda Prabowo Beradu, Megawati Sibuk Mikirin Trah Soekarno

"Artinya itu jawaban situasional atas sebuah pertanyaan yang itu punya maksud tertentu. Jadi itu bukan ukuran atau bukan parameter sikap kita,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.