Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto meyakini bahwa konsolidasi partai untuk koalisi terjadi usai PDIP umumkan calon presiden (capres) yang diusung di Pilpres 2024.
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan bahwa penjajakan Koalisi Besar tidak akan tergantung pada siapa pun, selain komunikasi yang dijalin oleh para ketua umum partai politik.
"Kami juga tidak bergantung kepada siapa pun selain komunikasi yang intens dengan sesama pimpinan parpol," kata Dave saat dihubungi, Senin (17/4/2023).
Baca Juga: PDIP Ngotot Ingin Posisi Capres Koalisi Besar, Golkar: Gabung Saja Dulu, Baru Bahas Selanjutnya
Kendati begitu, Dave mengatakan, Koalisi Besar bersifat terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung. "Koalisi Besar terus berjalan, dan tidak menutup kemungkinan untuk siapapun bergabung," tuturnya.
Lebih lanjut, terkait dengan deklarasi Koalisi Besar, Dave mengatakan bahwa Golkar sendiri akan mengikuti sebagaimana jadwal dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI. Pihaknya mengaku enggan tergesa-gesa dalam hal tersebut.
"Kita berjalan sesuai jadual dari KPU. Jadi jangan tergesa-gesa, agar tepat dengan waktunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan dan komunikasi antar partai politik terutama untuk penjajakan Koalisi Besar dianggap sebagai hal yang biasa. PDIP juga terus jalin komunikasi, hanya saja caranya berbeda.
"Komunikasi terus dilakukan dan apa yang dilakukan oleh Golkar, misalnya dengan bertemu Gerindra dan PDI Perjuangan juga sebetulnya mengadakan banyak pertemuan dengan pimpinan partai hanya sifatnya berbeda," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023).
"Yang satu terbuka, bagi PDIP sifatnya banyak yang tertutup. Itu yang membedakan," sambungnya.
Kendati begitu ia menegaskan, konsolidasi partai politik tersebut akan menjadi koalisi atau kerja sama tergantung pada penentuan capres-cawapres.
"Tetapi apa yang dilakukan ujung-ujungnya kan akan berbicara siapa yang menjadi capres siapa yang menjadi cawapres," tuturnya.
Untuk itu, Hasto menegaskan, memang adanya konsolidasi dan komunikasi yang dilakukan partai-partai politik kekinian disambutnya secara positif. Namun, koalisi baru akan terjadi ketika capres dari PDIP diumumkan.
"Sehingga dalam konteks komunikasi politik yang dilakukan gagasan kerja sama besar sangat bagus. Itu positif tetapi konsolidasi dari kerja sama itu akan terjadi setelah nanti diumumkan siapa capresnya dari PDIP," tuturnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024