Menu


Keras, Wasekjen Alumni 212 Sebut Sejarah Terparah Kepolisian Hanya Ada Dalam Rezim Jokowi, Begini Katanya

Keras, Wasekjen Alumni 212 Sebut Sejarah Terparah Kepolisian Hanya Ada Dalam Rezim Jokowi, Begini Katanya

Kredit Foto: Novel Bamuknin/Dok Antara

Wasekjen PA 212 itu meyakini bahwa tewasnya enam laskar FPI pada kasus KM 50 tersebut bukanlah perbuatan Ferdy Sambo, namun anak buahnya.

Dirinya mengaitkan antara kasus kematian Brigadir J yang mulanya Ferdy Sambo memerintahkan salah satu ajudannya untuk menembak.

Begitu pula dalam kasus KM 50, Ia menduga Ferdy Sambo yang memberi perintah ke anak buahnya untuk mengeksekusi korban laskar FPI.

"Saya yakin yang mengeksekusi daripada pembunuh 6 laskar itu bukan Sambo, anak buahnya. Hal ini juga dilakukan dengan hal yang sama, sampai sebegitu samanya dengan intruksikan, padahal bisa dilakukan oleh Irjen Polisi," ujarnya.

"Kita gak duga penjahat berdinas, bajingan berdinas memakai institusi negara untuk kepentingan oligarki," pungkasnya.

Baca Juga: Bukan Main Hebatnya, Ferdy Sambo Bikin Petinggi Polri Terbelah Jadi Tiga, Kubu Mana Saja?

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman