Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa bulan terakhir endorse beberapa politikus. Endorse tersebut dimanfaatkan para politikus untuk menggaet minimal simpati dari publik.
Hal ini ditanggapi oleh Sosiolog Roby Muhamad. Menurutnya cara mengandalkan endorse Jokowi ini merupakan ciri-ciri politik abad 21.
Baca Juga: Gantian Erick Thohir yang 'Diendorse' Jokowi Kemana-mana
"Kalau gue cenderung ini ciri-ciri politik abad 21. Kenapa umbangan Pak Jokowi dianggap oke banget? Intinya dukungan publik, rakyat, sama Pak Jokowi kan banyak. Power Jokowi ada di dukungan rakyat lewat approval rating," ujar Roby Muhamad, mengutip Total Politik, Senin (17/4/2023).
Oleh sebab itu, politikus ini begitu bangga ketika mendapat dukungan Jokowi. Bisa dianggap, dukungan Jokowi adalah dukungan rakyat karena selama ini Jokowi identik dengan kerakyatan.
"Sekarang kita lihat itu tuh real bukan hanya oh iya rakyat tapi ternyata dimakan sama politisi kita yang penting dukungan rakyat langung bukan struktur-striktur termasuk struktur parpol," jelas Roby Muhamad.
Di sisi lain, struktur dalam politisi sedikit berpengaruh jika jauh dari mata rakyat. Dukungan rakyat itulah yang diincar para politisi ketika ingin mendapatkan endorse dari Jokowi.
Baca Juga: Rizal Ramli: Rezim Jokowi Hilangkan Demokrasi Kepartaian
Hal ini terbukti dibandingkan suara partai, suara calon presiden (capres) yang perseorangan kerap lebih banyak dari suara parpol. Hal tersebut dikarenakan rakyat lebih merasa personal kepada suatu sosok.
"Menurut gue ini politik era baru yang basisnya dukungan langsung dari rakyat dan sadar enggak sadar politisi ini masuk ke game itu. Kalo ke game itu bahkan parpol dari dulu selalu lebih rendah dibanding capres," tukas Roby.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan