Tiga partai dari Koalisi Perubahan asih menggodok sosok cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan. Sejumlah politisi kawakan seperti Surya Paloh, Jusuf Kalla, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut berembuk dan mengusulkan cawapres untuk Anies di Pilpres 2024. Cawapres Anies ada di tangan dewa-dewa.
Jusuf Kalla mengakui ikut mengusulkan sejumlah nama yang cocok untuk mendampingi Anies. Kata Pak JK, sapaan Jusuf Kalla, ada dua syarat untuk sosok yang akan mendampingi Anies. Pertama, harus bisa menambah suara. Kata JK, kriteria ini berdasarkan pengalamannya saat menjadi cawapres mendampingi SBY di Pilpres 2004 dan Jokowi di Pilpres 2014. Cawapres harus bisa melengkapi kekurangan capresnya.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Targetkan Kemenangan Anies 90 Persen Suara di Aceh
"Dulu saya orang Indonesia Timur, jadi orang berpikir wah orang Indonesia Timur bisa mendukung. Jadi cawapres harus punya modal menambah suara," kata JK, di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Kamis (13/4).
Kedua, cawapres Anies nanti harus mempunyai visi yang sama. Hal ini penting agar bisa bekerja sama saat menjalankan roda pemerintahan kalau menang nanti.
Lalu, siapa tokoh yang mempunyai kedua syarat itu? JK tak mengungkapkan. Kata Wapres ke-10 dan ke-12 ini, sosok tersebut bisa saja berasal dari ormas Islam terbesar seperti Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama (NU). Namun, yang penting dua syarat tadi terpenuhi. "Yang penting, orangnya harus yang dapat menambah suara," ujarnya.
JK mengakui sudah menyerahkan nama usulnya ke Anies. Untuk selanjutnya, Ketua Umum PMI ini menyerahkan keputusan kepada Anies.
"Anda juga bisa berhak menyarankan sebagai warga negara. Kalau warga negara semua berhak mengusulkan. Tapi, yang punya kewenangan itu ya partai, Pak Anies sendiri, atau calon sendiri," kata JK.
Sebelum JK, Surya Paloh dan SBY sudah memberikan masukan untuk cawapres Anies. Saat ini, semua masukan itu sedang digodok Koalisi Perubahan untuk kemudian diputuskan oleh Anies.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie menyampaikan, yang disampaikan JK itu sesuai dengan kriteria yang disepakati Koalisi Perubahan. "Jadi kita setuju 100 persen dengan pernyataan Pak JK," kata politisi yang akrab disapa Gus Choi ini, saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, keterlibatan JK, Paloh, dan SBY dalam penentuan cawapres Anies ini tak bisa diremehkan. "Sebab, ketiga tokoh ini merupakan politisi kawakan Tanah Air," ucapnya.
SBY adalah presiden dua periode. JK adalah wapres dua periode. Sedangkan Paloh adalah salah satu politisi senior berpengaruh. Ketiga "dewa" itu juga punya kedekatan khusus dengan Anies.
Baca Juga: Mahfud MD Punya Peluang Jadi Cawapres Anies Baswedan
Ujang mencontohkan kedekatan Anies dengan JK. Menurut dia, JK sudah jadi mentor Anies sejak menjadi Rektor Universitas Paramadina. Begitu juga saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Sekarang nyapres juga JK yang dukung," kata Ujang, kemarin.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan, JK juga punya kedekatan dengan Paloh. Keduanya sudah berkawan sejak lama. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu faktor penentu Anies dapat diusung NasDem.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan