Allah Subahanu Wa Ta’ala sudah mengetahui seluruh alur kehidupan umat-Nya karena Allah yang menciptakan seluruh alur tersebut.
Pasalnya, Allah adalah yang paling sempurna dan yang paling mengetahui apa yang terjadi di bumi serta segala isinya karena Allah yang membuatnya.
“Telah ditetapkan (alur kehidupan manusia, red) oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan pengetahuan Allah yang sangat sempurna, baik sebelum itu dialami, sedang dilalui, ataupun akan kemudian kita dapati,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Baca Juga: Keistimewaan Al-Qur’an Lewat Nuzulul Qur’an
Dalam menyusuri jalannya alur kehidupan, Ustaz Adi mengatakan bahwa kita perlu yang namanya petunjuk agar kita sampai di tujuan kita.
Sama halnya ketika manusia yang hendak pergi ke suatu wilayah atau kota, mereka perlu arah penunjuk agar sampai dengan selamat di tempat tujuan.
Namun, jika kita tidak punya petunjuk arah, kita akan tersesat atau bahkan tiba di tempat lain yang akan membuat jalan kita tersesat.
“Bahkan dalam hal yang simple saja untuk sekadar kita pergi ke tempat tujuan, saya dari Bekasi ingin ke Semarang, tidak punya petunjuk arahnya akan sulit sampai ke tujuan bahkan mungkin boleh jadi diduga akan tersesat di perjalanan,” ujar Ustaz Adi.
Selain tersesat, kita juga mungkin tertarik oleh banyak hal yang kita lalui selama di perjalanan. Hal ini yang kemudian dibayangkan sebagai berbagai godaan yang dilarang oleh Allah.
“Entah itu bisa mampir ke suatu tempat atau tergoda suara-suara yang datang, ada suara tukang es krim, ada suara tukang somay, ada suara tukang nasi goreng. Mungkin saja akan membuat perjalanan kita terlambat dan sulit sampai ke tujuan,” ucap Ustaz Adi.
Baca Juga: Agar Shalat dan Baca Alquran Diterima Allah saat Malam Lailatul Qadar
Maka dari itu, petunjuk arah sangat diperlukan dalam perjalanan ini. Petunjuk arah yang Ustaz Adi maksudkan di sini adalah pedoman hidup kita, yakni Al-Qur’an.
Dengan terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, diharapkan kita bisa meniti alur kehidupan tanpa tersesat.
