Politikus Fahri Hamzah menyuarakan pendapatnya mengenai survei pilihan presiden (pilpres) yang terasa cukup ganjil.
Pendapatnya tersebut ia sampaikan dalam akun Twitter pribadi miliknya pada Senin (12/09/2022) dan secara terang-terangan me-mention akun Twitter partai politik milik PDI Perjuangan (PDIP).
“Dan yg ganjil dalam survey pilpres adalah: kita mempopulerkan orang yg bisa jadi secara hukum, etik dan administrasi tidak layak. Makanya, survey harusnya menyusul pencalonan bukan sebaliknya pencalonan menyongsong survey. Mungkin ini yg ingin dikoreksi @PDI_Perjuangan,” tulis akun @Fahrihamzah.
Twit yang dengan sengaja me-mention akun PDIP tersebut dianggap menyenggol hasil survei Puan Maharani yang sangat kecil dan hanya menyentuh 9,6 persen melalui metode survei terbuka yang diadakan Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).
Angka ini pun merupakan peningkatan yang signifikan karena survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei LSI Denny JA pada Agustus terbilang sangat kecil.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024