Menu


Ngaku Capek Dikatai Kafir, Gibran Berharap tak Ada Politik Identitas di 2024

Ngaku Capek Dikatai Kafir, Gibran Berharap tak Ada Politik Identitas di 2024

Kredit Foto: Instagram/Gibran Rakabuming Raka

Konten Jatim, Jakarta -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal politik identitas yang sering terjadi pada pemilu. Dirinya menyebut hal tersebut adalah keniscayaan karena perbedaan di Indonesia.

Dilihat dari kanal YouTube Kompas TV, Gibran berharap tidak ada politisi yang memanfaatkan perbedaan identitas itu untuk perpecahan. Karena baginya politik itu bisa untuk persatuan.

Baca Juga: Identik Menang Pilkada DKI 2017 dengan Politik Identitas, Ini Pembelaan Relawan Anies

"Namanya pemimpin politik bisa mempersatukan bisa memecah belah," jelasnya.

Gibran sendiri berharap agar kondisi pemilu seperti tahun 2019 itu tidak terulang kembali. Dia mengaku capek dituding kafir oleh lawan politik.

"Harapannya jangan sampai kayak 2019-2024 kemarin. Kita juga capek di kafir-kafir in terus," jelasnya.

Baca Juga: JK Ingatkan Larangan Kampanye di Masjid: Kalau Dipakai untuk Politik Bisa Hancur

Gibran menegaskan bahwa Solo akan terus merangkul semua elemen. Hal ini ditunjukkan dalam setiap acara keagamaan.

"Kalau kita ingin merangkul semua. Di solo semua event keagamaan dirangkul semua. Rukun semua dan semua kita kasih ruang tempat untuk mengadakan keagamaan masing-masing," tegasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.