Dalam salah satu kesempatan, Ustadz Firanda Andirja menjelaskan mana yang lebih baik saat safar atau bepergian jauh, contohnya ketika mudik, lebih baik berpuasa atau berbuka puasa?
Ustadz Firanda menjelaskan, untuk berpuasa atau tidak saat perjalanan jauh dilihat kondisinya. Jika merasa berat saat berpuasa lebih baik berbuka. Sebenarnya semua kembali ke keadaan masing-masing orang.
Baca Juga: Bisa Lewati Ramadan dengan Puasa dan Ibadah yang Rajin Akan Dapat Predikat Takwa
"Tapi kalau ada orang merasa safar, puasanya ringan, contohnya karena naik pesawat, ada AC, merasa santai, lebih baik berpuasa. Kenapa? Pertama kewajibannya segera diselesaikan, kedua berpuasanya lebih mudah karena banyak masyarakat berpuasa dengannya, ketiga di bulan Ramadhan," ujar Ustadz Firanda Andirja, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Atsar Muslim, Jumat (14/4/2023).
Namun sekali lagi, kalau dirasa berat berpuasa ketika perjalanan jauh jangan nekat berpuasa. Karena jangan menyangka dengan memaksakan puasa, maka pahala semakin besar.
"Islam tidak begitu. Ada orang nekat pengen haji jalan kaki tidak mau naik kendaraan. Tidak, nabi dulu haji naik unta," jelas Ustadz Firanda.
Baca Juga: Cara Mengatur Ibadah Saat Harus Mudik ke Kampung Halaman
Ustadz Firanda menekankan, tidak semua hal yang lebih susah, pahalanya lebih banyak. Ia memberi contohnya ketika kita dalam perjalanan jauh, sunahnya adalah shalat dua rakaat, bukan empat rakaat dan tidak perlu qabliyah dan ba'diyah.
"Antara orang yang shalat dua rakaat dan empat mana pahala lebih besar? Dua rakaat. Karena sesuai Sunah Nabi kalau bersafar shalatnya dua rakaat," tukasnya.