Menu


Apa Itu Ikhlas? Berikut Pengertian dan Makna Sesungguhnya

Apa Itu Ikhlas? Berikut Pengertian dan Makna Sesungguhnya

Kredit Foto: Freepik/Rawpixels

Konten Jatim, Depok -

Umat Islam sering sekali mendengar kata ikhlas dalam keseharian. Dalam Agama Islam, kata tersebut bisa dikatakan menjadi salah satu pedoman hidup agar seseorang bisa hidup lebih tenang dan tentram, jauh dari penyakit hati serta permasalahan.

Banyak yang mendefinisikan ikhlas sebagai sikap lapang dada dalam menghadapi suatu cobaan. Namun, apakah benar definisi tersebut sudah tepat? Berikut penjelasan soal apa itu ikhlas serta makna kata tersebut secara utuh, menyadur Republika pada Kamis (13/4/2023).

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Dalam Islam, Kunci Pengobatan adalah Ikhlas dan Sabar

Apa Itu Ikhlas?

Jika mengacu kepada definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ikhlas memiliki 2 artian sederhana, yakni “bersih hati” atau “tulus hati”. Kata ikhlas sendiri sebagaimana yang diketahui juga merupakan serapan dari Bahasa Arab.

Adapun arti dari Bahasa Arab tersebut, yakni 'pemurnian niat'. Dari definisi yang sudah disebutkan di sini, ikhlas bisa didefinisikan sebagai cara seseorang untuk memurnikan hati agar bisa lebih bersih dan lebih tulus.

Baca Juga: Apa Bedanya Ikhlas dan Ridho? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Meskipun begitu, tidak bisa disalahkan jika ada yang memiliki definisi berbeda soal ikhlas, lantaran ikhlas sendiri merupakan sifat yang datang dari hati. Dengan demikian, pemahaman soal ikhlas bisa berbeda-beda dan tidak bisa disalahkan sepenuhnya jika masih berkaitan kemurnian hati.

Makna Ikhlas yang Sesungguhnya

Dijelaskan bahwa ikhlas merupakan ujung tombak dari amalan hati. Banyak kegiatan yang jika dilakukan tanpa adanya kemurnian hati atau keikhlasan, maka sifatnya tidak akan diterima. Hal ini berlaku buat berbagai macam amalan dalam hidup.

Sebagai contoh, jika seseorang memutuskan untuk menyumbangkan uang namun dalam hati dirinya tidak memberikan uang tersebut dengan kemurnian hati, lantas untuk apa orang tersebut menyumbang uang? Kebaikannya tidak akan diterima.

Mereka yang punya sifat ikhlas adalah mereka yang beramal dengan mengharapkan ridha Allah SWT, serta  membersihkan amal tersebut dari berbagai kepentingan pribadi maupun kepentingan duniawi. Seseorang yang tidak melakukan amal shalih kecuali untuk Allah SWT akan memperoleh kekekalan di akhirat.

Baca Juga: Nasihat Ustadz Abdul Somad: Belajar Ikhlas dari Tukang Parkir

Berbeda dengan mereka yang melakukan amal namun hatinya penuh noda dan tidak disertai dengan kemurnian hati. Noda yang dimaksud di sini adalah hawa nafsu, dengki, kesombongan dan berbagai penyakit hati lain. 

Jadi, amal shalih yang dikerjakan dengan ikhlas tidak akan bercampur dengan keburukan, baik yang tampak maupun keburukan yang tersembunyi. Keikhlasan ini bisa terlihat dan dirasakan perangai perbuatannya. 

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Pentingnya Ikhlas dan Istiqomah Dalam Beramal

Dengan demikian, alangkah baiknya seseorang selalu berusaha untuk melaksanakan perbuatan dengan hati yang ikhlas, tanpa beban dan hanya berharap kepada ridho Allah SWT guna memperoleh tempat terbaik di dunia dan akhirat serta diberikan kelapangan dada selama hidupnya.