Menu


Mudik Lebaran Jadi Tradisi, Ustaz Hanan Attaki Ungkap Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Mudik Lebaran Jadi Tradisi, Ustaz Hanan Attaki Ungkap Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Kredit Foto: Antara/Khalis Surry

Konten Jatim, Jakarta -

Mudik Lebaran sepertinya sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan keluarga dan kerabat tercinta di kampung halaman.

Mudik bermakna perjalanan kembali ke tempat asal atau kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga dan kerabat.

Tradisi tersebut sudah ada sejak lama di Indonesia dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia, terutama di pulau Jawa.

Baca Juga: Ustadz Muhammad Romelan Ungkap Hukum Mudik Lebaran dalam Islam

Selain sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga, mudik Lebaran juga dianggap sebagai momen untuk membersihkan diri dari dosa dan memperbaiki hubungan antarsesama. Selain itu, mudik Lebaran juga biasanya untuk mengunjungi makam leluhur dan mengenang orang-orang yang telah meninggal.

Pendakwah Ustaz Hanan Attaki menyebut bahwa inti dari mudik Lebaran adalah menyambung silaturahmi.

Dan menyambung silaturahmi tersebut, tutur Ustaz Hanan, termasuk dalam salah satu pahala besar. Sementara itu, memutuskan silaturahmi termasuk dalam dosa besar yang dibenci Allah SWT.

"Di antara amal yang paling besar pahalanya adalah menyambung silaturrahim. Dan di antara dosa yang paling dibenci Allah itu adalah orang yang memutuskan silaturrahim," ujar Ustaz Hanan Attaki dari kanal YouTube Rumah Zakat, dikutip Konten Jatim pada Kamis (13/4/2023).

"Malaikat pembawa amal ini naik pada Allah, ada di antara anak cucu Adam yang Allah tolak amalnya. Allah bilang kepada malaikat 'Tahan amal dua orang ini sampai mereka berdamai'. Siapa orang yang ditahan amalnya sampai dia berdamai?
Orang yang memutuskan silaturrahim dan berselisih dengan keluarganya," sambungnya.

Maka dari itu, sebagai seorang Muslim, penting sekali untuk terus menyambung silaturahmi. Allah SWT akan menahan amalan-amalan yang diperbuat hambanya, sampai orang tersebut mau menyambung lagi silaturahminya.

"Sehingga kita yang udah berpuasa, tarawih, tilawah, segala macam, amal saleh kita selama sebulan ini udah sempurna nih tapi kita nggak mau silaturahim, enggak mau menyambung yang lagi terputus, yang lagi renggang, sayang banget amal kita di bulan Ramadan kemarin sekarang sedang tertahan di antara langit dan bumi," ucapnya.

Baca Juga: Mau Mudik Lebaran? Perhatikan Adab Safar dari Ustadz Muhammad Romelan

"Baru diangkat kalau kita udah mau berdamai, arti berdamai saling memberi maaf atau meminta maaf," jelasnya.